
-
Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia
- Definisi Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia
- Interpretasi Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia dari Berbagai Perspektif
- Perbandingan dan Kontras Berbagai Interpretasi
- Perbedaan dan Kesamaan Interpretasi Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia di Berbagai Periode Waktu
- Perbandingan Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia: Orde Baru vs. Reformasi
- Pilar-Pilar Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia
- Indikator Keberhasilan Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia: Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia Yaitu
-
Peran Berbagai Pihak dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia
- Peran Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
- Peran Sektor Swasta dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia, Tujuan pembangunan ekonomi indonesia yaitu
- Kontribusi Masyarakat dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia
- Peran Lembaga Internasional dalam Membantu Indonesia Mencapai Tujuan Pembangunan Ekonomi
-
Tantangan dan Strategi Menuju Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia
- Identifikasi Tantangan Utama Pembangunan Ekonomi Indonesia
- Strategi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
- Peran Teknologi dalam Mengatasi Tantangan Pembangunan Ekonomi
- Kebijakan Inovatif untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
- Langkah-langkah Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Indonesia di Tingkat Global
- Penutup
Tujuan pembangunan ekonomi Indonesia yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata. Ini bukan sekadar angka pertumbuhan ekonomi, melainkan terwujudnya kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat. Perjalanan panjang menuju cita-cita ini melibatkan berbagai pilar, indikator keberhasilan, dan peran penting dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat luas. Memahami tujuan ini secara komprehensif akan membuka wawasan kita tentang bagaimana Indonesia berupaya membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pembahasan ini akan mengkaji definisi dan interpretasi tujuan pembangunan ekonomi Indonesia dari berbagai perspektif, baik ekonomi, sosial, maupun politik. Kita akan menelusuri pilar-pilar utamanya, indikator keberhasilan yang digunakan, serta peran setiap pihak yang terlibat. Tantangan dan strategi yang dihadapi dalam mencapai tujuan ini juga akan diuraikan secara detail, termasuk peran teknologi dan kebijakan inovatif yang diterapkan.
Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pembangunan ekonomi Indonesia memiliki tujuan yang kompleks dan dinamis, berkembang seiring perubahan konteks sosial, politik, dan ekonomi nasional. Tujuan ini tidak hanya sekadar peningkatan angka-angka ekonomi, melainkan juga peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan. Pemahaman yang komprehensif tentang tujuan ini penting untuk mengevaluasi keberhasilan kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi yang telah dan sedang dijalankan.
Definisi Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Secara umum, tujuan pembangunan ekonomi Indonesia dapat didefinisikan sebagai upaya terencana dan terarah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Ini mencakup peningkatan pendapatan per kapita, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Lebih dari itu, tujuan ini juga menekankan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan, memperhatikan aspek lingkungan hidup dan keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang.
Interpretasi Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia dari Berbagai Perspektif
Interpretasi tujuan pembangunan ekonomi Indonesia beragam, bergantung pada perspektif yang digunakan. Pandangan ekonomi cenderung menekankan pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), investasi, dan efisiensi alokasi sumber daya. Perspektif sosial lebih fokus pada pengurangan kemiskinan, peningkatan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta pemerataan pendapatan. Sementara itu, perspektif politik melihat tujuan pembangunan ekonomi sebagai instrumen untuk mencapai stabilitas politik, legitimasi pemerintah, dan keadilan sosial.
Perbandingan dan Kontras Berbagai Interpretasi
Meskipun berbeda perspektifnya, interpretasi-interpretasi tersebut saling berkaitan dan saling melengkapi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi (perspektif ekonomi) memang diperlukan untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan (perspektif sosial). Namun, pertumbuhan ekonomi semata tanpa memperhatikan pemerataan dan keadilan sosial dapat memicu ketidakstabilan politik (perspektif politik). Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan antara ketiga perspektif tersebut dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan pembangunan ekonomi.
Perbedaan dan Kesamaan Interpretasi Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia di Berbagai Periode Waktu
Tujuan pembangunan ekonomi Indonesia mengalami evolusi seiring perubahan konteks sejarah. Pada era Orde Baru, fokus utama adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pembangunan infrastruktur, seringkali dengan mengesampingkan aspek pemerataan dan keberlanjutan. Era Reformasi menandai pergeseran paradigma menuju pembangunan yang lebih inklusif, demokratis, dan berkelanjutan, dengan penekanan yang lebih besar pada pengentasan kemiskinan, perlindungan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
Perbandingan Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia: Orde Baru vs. Reformasi
Aspek | Orde Baru (1966-1998) | Reformasi (1998-sekarang) |
---|---|---|
Fokus Utama | Pertumbuhan ekonomi tinggi, pembangunan infrastruktur | Pertumbuhan ekonomi inklusif, pengentasan kemiskinan, pembangunan berkelanjutan |
Strategi | Represi, sentralisasi, pembangunan ekonomi yang terpusat | Demokratisasi, desentralisasi, partisipasi masyarakat |
Hasil | Pertumbuhan ekonomi tinggi, namun disertai kesenjangan yang besar dan masalah korupsi | Pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, namun masih menghadapi tantangan kemiskinan dan kesenjangan |
Pilar-Pilar Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Tujuan pembangunan ekonomi Indonesia dirancang untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkelanjutan. Hal ini dicapai melalui beberapa pilar utama yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Pilar-pilar ini menjadi kerangka acuan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan ekonomi.
Pilar Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Pilar ini berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya tinggi, tetapi juga merata dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang inklusif memastikan bahwa manfaat pembangunan dirasakan oleh semua, bukan hanya segelintir orang. Hal ini penting untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup seluruh rakyat Indonesia.
- Contoh Kebijakan Pemerintah: Program Kartu Prakerja, bantuan UMKM, pengembangan infrastruktur di daerah tertinggal.
- Strategi Peningkatan Efektivitas: Penguatan sistem pengawasan dan evaluasi program, peningkatan aksesibilitas informasi dan teknologi, peningkatan kapasitas SDM di daerah.
- Tantangan dan Hambatan: Kesenjangan infrastruktur antar daerah, rendahnya kualitas SDM di beberapa wilayah, akses permodalan yang terbatas bagi UMKM.
- Dampak Positif: Penurunan angka kemiskinan, peningkatan pendapatan per kapita, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
- Dampak Negatif: Kemungkinan peningkatan inflasi jika pertumbuhan ekonomi terlalu cepat, potensi peningkatan kesenjangan jika implementasi program tidak tepat sasaran.
Pilar Pembangunan Manusia
Pilar ini menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. SDM yang berkualitas merupakan kunci utama dalam mendorong produktivitas dan daya saing bangsa.
- Contoh Kebijakan Pemerintah: Program Indonesia Pintar, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), program bantuan sosial.
- Strategi Peningkatan Efektivitas: Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi, peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan, perbaikan sistem perlindungan sosial.
- Tantangan dan Hambatan: Kualitas pendidikan yang belum merata, akses layanan kesehatan yang masih terbatas di beberapa daerah, birokrasi yang rumit dalam penyaluran bantuan sosial.
- Dampak Positif: Peningkatan kualitas hidup masyarakat, peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa, penurunan angka kematian bayi dan ibu hamil.
- Dampak Negatif: Potensi peningkatan beban APBN jika program tidak dikelola dengan efisien, perlu waktu yang cukup lama untuk melihat dampak jangka panjang.
Pilar Pembangunan Berkelanjutan
Pilar ini menekankan pentingnya pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk memastikan kesejahteraan generasi mendatang. Pembangunan berkelanjutan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang.
- Contoh Kebijakan Pemerintah: Program pengurangan emisi karbon, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, pengembangan energi terbarukan.
- Strategi Peningkatan Efektivitas: Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan, penegakan hukum lingkungan yang lebih ketat, investasi dalam teknologi ramah lingkungan.
- Tantangan dan Hambatan: Tingginya tingkat kerusakan lingkungan, sulitnya mengubah perilaku masyarakat, keterbatasan teknologi dan pendanaan.
- Dampak Positif: Pelestarian lingkungan hidup, peningkatan kualitas udara dan air, peningkatan daya tahan terhadap bencana alam.
- Dampak Negatif: Potensi peningkatan biaya produksi jika perusahaan harus menerapkan teknologi ramah lingkungan, potensi konflik kepentingan antara kepentingan ekonomi dan lingkungan.
Indikator Keberhasilan Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia: Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia Yaitu

Mengevaluasi keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia memerlukan indikator yang komprehensif dan mencerminkan kemajuan di berbagai sektor. Indikator-indikator ini harus dapat diukur, dibandingkan, dan memberikan gambaran yang jelas tentang capaian pembangunan ekonomi secara keseluruhan.
Indikator Kunci Keberhasilan
Beberapa indikator kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi Indonesia meliputi pertumbuhan ekonomi (PDB), pengurangan angka kemiskinan, penurunan tingkat pengangguran, peningkatan kualitas sumber daya manusia (terukur melalui angka harapan hidup, angka melek huruf, dan angka partisipasi pendidikan), dan peningkatan infrastruktur. Indikator-indikator ini saling berkaitan dan memberikan gambaran yang holistik tentang kondisi ekonomi Indonesia.
Tren Indikator Kunci
Grafik pertumbuhan PDB selama lima tahun terakhir menunjukkan tren yang fluktuatif, dengan pertumbuhan yang cukup signifikan pada tahun-tahun tertentu, namun juga mengalami penurunan di tahun lain akibat berbagai faktor, seperti pandemi COVID-19. Grafik pengurangan angka kemiskinan menunjukkan tren penurunan yang konsisten, meskipun masih terdapat disparitas antar wilayah. Sementara itu, grafik tingkat pengangguran menunjukkan fluktuasi yang dipengaruhi oleh siklus ekonomi dan kebijakan pemerintah.
Grafik kualitas SDM menunjukkan peningkatan yang bertahap, namun masih terdapat tantangan dalam pemerataan akses pendidikan dan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia. Terakhir, grafik pembangunan infrastruktur menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di sektor jalan raya, pelabuhan, dan bandara.
Perbandingan dengan Negara ASEAN Lainnya
Indonesia menunjukkan kinerja yang beragam jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Dalam hal pertumbuhan PDB, Indonesia terkadang berada di atas rata-rata, terkadang di bawahnya, tergantung pada kinerja ekonomi global dan kebijakan domestik. Namun, dalam hal pengurangan kemiskinan, Indonesia masih memiliki ruang untuk perbaikan jika dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya yang telah mencapai angka kemiskinan yang lebih rendah.
Begitu pula dengan kualitas SDM, Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk menyamai negara-negara ASEAN lainnya yang lebih maju.
Faktor-faktor yang Berkontribusi terhadap Keberhasilan dan Kegagalan
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia antara lain stabilitas politik, reformasi ekonomi, dan investasi asing langsung. Namun, tantangan seperti kesenjangan ekonomi, korupsi, dan bencana alam juga menjadi faktor penghambat. Keberhasilan dalam meningkatkan infrastruktur juga berkontribusi positif, namun perlu ditingkatkan pemerataannya agar manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Kegagalan dalam mengendalikan inflasi dan meningkatkan daya saing produk ekspor juga menjadi tantangan yang perlu diatasi.
Prosedur Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi keberhasilan tujuan pembangunan ekonomi Indonesia dapat dilakukan melalui beberapa langkah. Pertama, pengumpulan data secara berkala dari berbagai sumber, baik data pemerintah maupun data lembaga independen. Kedua, analisis data untuk mengidentifikasi tren dan pola perkembangan ekonomi. Ketiga, perbandingan kinerja dengan target yang telah ditetapkan dan negara-negara ASEAN lainnya. Keempat, identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan.
Kelima, penyusunan rekomendasi kebijakan berdasarkan temuan analisis. Keenam, penyebarluasan hasil evaluasi kepada pemangku kepentingan untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Peran Berbagai Pihak dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pencapaian tujuan pembangunan ekonomi Indonesia membutuhkan kolaborasi dan sinergi yang kuat dari berbagai pihak. Keberhasilan pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan juga peran aktif sektor swasta, masyarakat, dan dukungan dari lembaga internasional. Berikut uraian lebih lanjut mengenai peran masing-masing pihak tersebut.
Peran Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pemerintah memegang peran sentral dalam pembangunan ekonomi. Hal ini mencakup perencanaan pembangunan jangka panjang dan menengah, penyusunan kebijakan fiskal dan moneter yang kondusif, penciptaan iklim investasi yang menarik, serta pembangunan infrastruktur yang memadai. Pemerintah juga bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan sektor ekonomi, memastikan keadilan dan pemerataan pembangunan, serta menyediakan layanan publik yang berkualitas. Contohnya, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan daya saing ekonomi.
Program-program bantuan sosial juga berperan penting dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peran Sektor Swasta dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia, Tujuan pembangunan ekonomi indonesia yaitu
Sektor swasta merupakan mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Perusahaan swasta berperan dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, mengembangkan inovasi, dan mendorong investasi. Mereka berkompetisi secara sehat untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, serta berkontribusi pada penerimaan negara melalui pajak. Partisipasi aktif sektor swasta dalam program pemerintah, seperti kemitraan publik-swasta (KPSP), juga sangat krusial dalam percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik.
Contohnya, perusahaan swasta berperan besar dalam pengembangan sektor pariwisata, teknologi informasi, dan manufaktur.
Kontribusi Masyarakat dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Hal ini mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, meningkatkan produktivitas dan daya saing, serta berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban. Partisipasi masyarakat dalam program-program pemerintah, seperti pemberdayaan masyarakat dan koperasi, juga sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. Contohnya, partisipasi masyarakat dalam program pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja baru.
Peran Lembaga Internasional dalam Membantu Indonesia Mencapai Tujuan Pembangunan Ekonomi
Lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, dan ADB memberikan dukungan teknis dan finansial kepada Indonesia dalam upaya mencapai tujuan pembangunan ekonomi. Dukungan ini dapat berupa pinjaman, bantuan teknis, dan keahlian dalam berbagai bidang, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Lembaga internasional juga berperan dalam mendorong reformasi ekonomi dan tata kelola pemerintahan yang baik. Contohnya, Bank Dunia sering memberikan pinjaman untuk proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan pedesaan.
Sinergi yang optimal antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia. Pemerintah perlu menciptakan lingkungan yang kondusif dan mendukung, sektor swasta perlu berperan aktif dan inovatif, sementara masyarakat perlu berperan aktif dan bertanggung jawab dalam pembangunan. Dukungan dari lembaga internasional juga sangat penting untuk melengkapi upaya-upaya tersebut.
Tantangan dan Strategi Menuju Tujuan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Indonesia memiliki ambisi besar dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi. Namun, perjalanan menuju kesejahteraan ekonomi yang merata dan berkelanjutan dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks. Memahami dan mengatasi tantangan ini memerlukan strategi yang komprehensif, melibatkan inovasi, dan berorientasi pada masa depan.
Identifikasi Tantangan Utama Pembangunan Ekonomi Indonesia
Beberapa tantangan utama yang menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi Indonesia antara lain kesenjangan ekonomi yang masih lebar antara daerah kaya dan miskin, keterbatasan infrastruktur di beberapa wilayah, tingkat pendidikan dan keterampilan tenaga kerja yang belum merata, serta ancaman perubahan iklim dan bencana alam. Selain itu, perubahan geopolitik global juga turut memengaruhi perekonomian Indonesia.
Strategi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Mengatasi tantangan tersebut memerlukan strategi yang terintegrasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Strategi jangka pendek berfokus pada penanganan masalah mendesak, sementara strategi jangka panjang membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan.
- Jangka Pendek: Peningkatan akses terhadap pendidikan dan pelatihan vokasi, pengembangan infrastruktur di daerah tertinggal, serta program bantuan sosial yang tepat sasaran untuk mengurangi kemiskinan ekstrem.
- Jangka Panjang: Pengembangan ekonomi digital yang inklusif, investasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi yang berkualitas, dan implementasi kebijakan yang ramah lingkungan untuk mitigasi perubahan iklim.
Peran Teknologi dalam Mengatasi Tantangan Pembangunan Ekonomi
Teknologi berperan krusial dalam mengatasi berbagai hambatan pembangunan ekonomi. Penerapan teknologi digital, misalnya, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor, memperluas akses pasar bagi UMKM, dan mempermudah akses informasi dan layanan publik.
- E-commerce: Membuka peluang pasar yang lebih luas bagi UMKM di seluruh Indonesia, mengurangi ketergantungan pada pasar fisik.
- Fintech: Meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat yang belum terlayani oleh perbankan konvensional, mendorong inklusi keuangan.
- Big Data dan AI: Dapat digunakan untuk menganalisis data ekonomi, memprediksi tren pasar, dan merancang kebijakan yang lebih efektif.
Kebijakan Inovatif untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
Pemerintah perlu merancang kebijakan yang inovatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini mencakup kebijakan yang mengangkat peran UMKM, mendorong investasi di sektor-sektor berkelanjutan, dan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.
Kebijakan | Penjelasan |
---|---|
Subsidi untuk energi terbarukan | Mendorong penggunaan energi bersih dan mengurangi emisi karbon. |
Deregulasi sektor usaha | Memudahkan pendirian dan operasional usaha, meningkatkan daya saing. |
Investasi di infrastruktur digital | Memperluas akses internet dan teknologi digital di seluruh Indonesia. |
Langkah-langkah Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Indonesia di Tingkat Global
Meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global memerlukan strategi yang terarah dan komprehensif. Hal ini mencakup peningkatan kualitas produk dan layanan, diversifikasi ekspor, dan pengembangan kerjasama ekonomi internasional.
- Peningkatan kualitas SDM: Investasi besar-besaran dalam pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan kompetitif.
- Diversifikasi ekspor: Tidak hanya bergantung pada komoditas tertentu, tetapi juga mengembangkan produk-produk manufaktur bernilai tambah tinggi.
- Kerjasama ekonomi internasional: Membangun hubungan yang kuat dengan negara-negara lain untuk meningkatkan akses pasar dan investasi.
Penutup

Kesimpulannya, mencapai tujuan pembangunan ekonomi Indonesia yaitu kesejahteraan rakyat merupakan proses yang kompleks dan dinamis. Membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, serta strategi yang adaptif terhadap perubahan global. Dengan pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan, serta inovasi dalam kebijakan dan implementasi, Indonesia dapat terus melangkah maju menuju masa depan ekonomi yang lebih baik dan berkeadilan bagi semua.