Table of contents: [Hide] [Show]

Penulisan daftar pustaka 2 orang – Penulisan Daftar Pustaka untuk Dua Orang merupakan hal penting dalam penulisan karya ilmiah. Mencantumkan sumber dengan benar dan sesuai pedoman, seperti APA atau MLA, menunjukkan integritas akademis dan menghindari plagiarisme. Panduan ini akan memberikan penjelasan lengkap dan contoh praktis mengenai penulisan daftar pustaka yang melibatkan dua penulis, mulai dari format penulisan nama hingga detail informasi sumber, sehingga Anda dapat menyusun daftar pustaka yang akurat dan terstruktur.

Kita akan membahas berbagai aspek penting, termasuk aturan penulisan nama penulis, perbedaan penulisan jika terdapat nama belakang yang sama atau gelar tambahan, cara penulisan informasi sumber seperti tahun terbit, penerbit, dan nomor halaman, serta penggunaan tanda baca dan format yang tepat, seperti hanging indent dan penggunaan italic dan bold. Contoh kasus dan solusi akan diberikan untuk memperjelas pemahaman Anda.

Format Penulisan Daftar Pustaka Dua Orang

Menulis daftar pustaka yang benar sangat penting untuk menghindari plagiarisme dan memberikan kredit yang layak kepada sumber informasi yang digunakan. Penulisan daftar pustaka untuk dua orang penulis memiliki aturan khusus yang bergantung pada gaya penulisan yang dipilih, seperti APA atau MLA. Berikut ini akan dijelaskan format penulisan daftar pustaka untuk dua orang penulis dengan contoh-contoh konkret.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka Dua Orang dengan Gaya Penulisan APA Ketujuh

Gaya penulisan APA ketujuh memiliki aturan spesifik dalam penulisan daftar pustaka, termasuk untuk karya dengan dua penulis. Nama penulis ditulis dengan urutan sesuai dengan publikasi, dipisahkan oleh tanda koma, dan diakhiri dengan titik. Tahun publikasi ditulis dalam kurung, diikuti oleh titik. Judul karya ditulis dengan huruf kapital pada kata pertama dan kata-kata penting lainnya. Informasi lain seperti penerbit, kota penerbit, dan nomor halaman atau DOI juga perlu disertakan, tergantung jenis sumbernya.

  • Contoh untuk buku: Smith, J., & Jones, A. (2023). Judul Buku. Penerbit Buku.
  • Contoh untuk jurnal: Smith, J., & Jones, A. (2023). Judul Artikel. Judul Jurnal, Volume(Nomor), halaman-halaman. https://doi.org/xxxxxxxxx

Contoh Penulisan Daftar Pustaka Dua Orang dengan Gaya Penulisan MLA Kedelapan

Gaya penulisan MLA kedelapan juga memiliki aturan tersendiri. Penulisan nama penulis biasanya dibalik (nama belakang, koma, nama depan), diikuti oleh titik. Tahun publikasi ditulis dalam kurung, diikuti oleh titik. Judul karya ditulis dengan huruf kapital pada kata pertama dan kata-kata penting lainnya, dan dicetak miring jika berupa buku. Informasi lain seperti penerbit, kota penerbit, dan nomor halaman atau URL juga perlu disertakan.

  • Contoh untuk buku: Smith, John, and Alice Jones. Judul Buku. Penerbit Buku, Tahun Terbit.
  • Contoh untuk jurnal: Smith, John, and Alice Jones. “Judul Artikel.” Judul Jurnal, Vol. Nomor, Tahun Terbit, halaman-halaman. URL.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka Dua Orang dengan Sumber Buku

Berikut contoh penulisan daftar pustaka untuk dua penulis dengan sumber berupa buku, menggunakan gaya penulisan APA ketujuh dan MLA kedelapan:

  • APA Ketujuh: Sutrisno, A., & Budiman, R. (2022). Pengantar Ilmu Komunikasi. Gramedia Pustaka Utama.
  • MLA Kedelapan: Sutrisno, Ahmad, and Rahmat Budiman. Pengantar Ilmu Komunikasi. Gramedia Pustaka Utama, 2022.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka Dua Orang dengan Sumber Jurnal

Berikut contoh penulisan daftar pustaka untuk dua penulis dengan sumber berupa jurnal, menggunakan gaya penulisan APA ketujuh dan MLA kedelapan:

  • APA Ketujuh: Wibowo, D., & Lestari, S. (2023). Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Pemilih Muda. Jurnal Ilmu Politik, 10(2), 123-
    145. https://doi.org/10.xxxxxxxxx
  • MLA Kedelapan: Wibowo, Dwi, and Sri Lestari. “Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Pemilih Muda.” Jurnal Ilmu Politik, vol. 10, no. 2, 2023, pp. 123-
    145.

    https://doi.org/10.xxxxxxxxx

Perbandingan Penulisan Daftar Pustaka Dua Orang Penulis dengan Gaya Penulisan APA dan MLA

Tabel berikut merangkum perbedaan utama penulisan daftar pustaka dua orang penulis dengan gaya penulisan APA ketujuh dan MLA kedelapan.

Aspek APA Ketujuh MLA Kedelapan
Penulis Nama belakang, inisial., & Nama belakang, inisial. Nama belakang, Nama depan, and Nama belakang, Nama depan.
Tahun Publikasi (Tahun) (Tahun).
Judul Karya Judul Buku (untuk buku); “Judul Artikel” (untuk jurnal) Judul Buku (untuk buku); “Judul Artikel” (untuk jurnal)
Informasi Tambahan Penerbit, Kota Penerbit, DOI/URL Penerbit, Kota Penerbit, halaman, URL

Urutan Penulisan Nama Penulis

Penulisan nama penulis dalam daftar pustaka, khususnya ketika terdapat dua penulis, mengikuti aturan tertentu untuk menjaga konsistensi dan memudahkan pembaca dalam mengidentifikasi sumber. Aturan ini memastikan informasi bibliografi tercantum dengan akurat dan mudah dilacak.

Secara umum, nama penulis dalam daftar pustaka untuk dua orang ditulis berdasarkan urutan penulisan pada karya ilmiah itu sendiri. Nama penulis pertama ditulis lebih dulu, diikuti oleh nama penulis kedua. Pemisahan antara kedua nama penulis biasanya menggunakan tanda koma (,).

Penulisan Nama Penulis dengan Nama Belakang yang Sama, Penulisan daftar pustaka 2 orang

Jika dua penulis memiliki nama belakang yang sama, penulisan nama tetap mengikuti urutan penulisan pada karya ilmiah. Namun, untuk menghindari kebingungan, penulisan nama lengkap (termasuk nama depan) diperlukan untuk membedakan kedua penulis tersebut. Hal ini penting untuk memastikan tidak terjadi kesalahan identifikasi penulis.

  • Contoh: Jika terdapat dua penulis bernama Budi Santoso, dan karya ilmiah tersebut ditulis oleh Budi Santoso yang lebih senior dan Budi Santoso yang lebih junior, maka penulisan dalam daftar pustaka akan tetap mengikuti urutan penulisan pada karya ilmiah tersebut, misalnya: Santoso, Budi (senior) dan Santoso, Budi (junior).

Contoh Penulisan Daftar Pustaka untuk Dua Penulis dengan Nama Depan dan Belakang yang Sama

Meskipun jarang terjadi, jika dua penulis memiliki nama depan dan belakang yang sama, penambahan inisial tengah atau keterangan tambahan (seperti afiliasi institusi) dapat membantu membedakan keduanya dalam daftar pustaka. Hal ini untuk menghindari ambiguitas dan memastikan identifikasi penulis yang tepat.

  • Contoh: Jika dua penulis bernama Andi Wijaya, maka dapat ditambahkan inisial tengah atau informasi afiliasi. Misalnya: Wijaya, Andi R. (Universitas A) dan Wijaya, Andi S. (Universitas B).

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dengan Gelar Tambahan

Gelar tambahan seperti Dr., Prof., atau gelar akademik lainnya, umumnya ditulis sebelum nama depan penulis. Urutan penulisan tetap mengikuti urutan penulisan pada karya ilmiah. Penempatan gelar ini tidak mempengaruhi urutan penulisan nama keluarga.

  • Contoh: Dr. Ratna Sari dan Budi Santoso ditulis sebagai: Sari, Ratna, Dr. dan Santoso, Budi.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka untuk Dua Penulis dengan Inisial Nama

Penulisan daftar pustaka dengan inisial nama untuk dua penulis harus tetap konsisten dengan cara penulisan nama lengkap di tempat lain dalam karya ilmiah. Jika nama lengkap ditulis di bagian lain karya ilmiah, maka tidak disarankan menggunakan inisial dalam daftar pustaka. Sebaliknya, jika nama penulis hanya ditulis dengan inisial di bagian lain karya ilmiah, maka penulisan inisial di daftar pustaka dapat diterima.

Namun, konsistensi tetap menjadi hal yang utama.

  • Contoh: Jika dalam karya ilmiah, nama penulis ditulis dengan inisial, maka penulisan dalam daftar pustaka dapat berupa: A. Budi dan R. Sari.

Penulisan Informasi Sumber

Menulis daftar pustaka yang benar dan konsisten sangat penting untuk menjaga kredibilitas karya tulis ilmiah. Daftar pustaka yang akurat menunjukkan ketelitian dan kejujuran akademis. Pada bagian ini, kita akan membahas secara spesifik penulisan informasi sumber untuk karya tulis yang merujuk pada sumber yang ditulis oleh dua orang penulis.

Informasi Penting dalam Daftar Pustaka untuk Dua Penulis

Daftar pustaka untuk sumber dengan dua penulis memerlukan informasi yang lengkap dan akurat agar mudah dilacak. Informasi penting yang harus disertakan meliputi nama penulis (dengan urutan penulis pertama dan kedua), tahun terbit, judul sumber, informasi penerbit (tergantung jenis sumber), dan nomor halaman atau rentang halaman (jika relevan).

Penulisan Tahun Terbit untuk Dua Penulis

Penulisan tahun terbit untuk sumber dengan dua penulis sama seperti sumber dengan satu penulis, yaitu ditulis setelah nama penulis dan sebelum judul sumber. Tahun terbit diletakkan di dalam kurung. Contohnya, jika sumber diterbitkan pada tahun 2023, maka tahun terbit ditulis “(2023)”.

Penulisan Informasi Penerbit untuk Dua Penulis

Informasi penerbit bervariasi tergantung jenis sumber. Untuk buku, informasi penerbit meliputi nama penerbit dan kota penerbit. Untuk jurnal, informasi penerbit meliputi nama jurnal, volume, dan nomor halaman. Penulisan ini tetap sama meskipun sumbernya ditulis oleh dua orang.

  • Buku: Nama Penulis Pertama, & Nama Penulis Kedua. (Tahun Terbit). Judul Buku. Nama Penerbit: Kota Penerbit.
  • Jurnal: Nama Penulis Pertama, & Nama Penulis Kedua. (Tahun Terbit). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman-halaman.

Penulisan Nomor Halaman atau Rentang Halaman untuk Jurnal atau Bab dalam Buku

Jika sumbernya berupa jurnal atau bab dalam buku, nomor halaman atau rentang halaman yang dirujuk harus dicantumkan. Nomor halaman ditulis setelah informasi penerbit, dan dipisahkan dengan koma. Rentang halaman ditulis dengan tanda hubung (-).

  • Contoh untuk jurnal: Smith, J., & Doe, J. (2023). Pengaruh Media Sosial. Jurnal Komunikasi, 15(2), 120-135.
  • Contoh untuk bab dalam buku: Jones, A., & Brown, B. (2022). Strategi Pemasaran Digital. Dalam Buku Pemasaran Modern (hal. 50-75).

    Penerbit Maju: Jakarta.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka untuk Dua Penulis (Website)

Penulisan daftar pustaka untuk website yang ditulis oleh dua orang perlu menyertakan URL lengkap dan tanggal akses. Perhatikan bahwa tidak semua website memiliki informasi penulis yang jelas. Jika tidak ada penulis yang tercantum, maka judul website dapat digunakan sebagai pengganti nama penulis.

Contoh:

WebsiteName. (Tahun Terbit). Judul Artikel atau Halaman Website. [URL lengkap]. Diakses pada [Tanggal Akses].

Contoh dengan penulis yang tertera:

Penulis Pertama, & Penulis Kedua. (Tahun Terbit). Judul Artikel atau Halaman Website. [URL lengkap]. Diakses pada [Tanggal Akses].

Penggunaan Tanda Baca dan Format Daftar Pustaka untuk Dua Penulis

Penulisan daftar pustaka yang benar dan konsisten sangat penting untuk menjaga kredibilitas karya tulis ilmiah. Ketepatan penggunaan tanda baca, format penulisan, dan tata letak akan memudahkan pembaca untuk melacak sumber rujukan dan memahami alur argumentasi penulis. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai penulisan daftar pustaka untuk dua orang penulis, dengan memperhatikan penggunaan tanda baca, huruf kapital dan kecil, format hanging indent, penggunaan italic dan bold, serta spasi antar elemen.

Penggunaan Tanda Baca yang Benar

Dalam daftar pustaka untuk dua penulis, nama kedua penulis dipisahkan oleh tanda koma (,). Tambahkan kata “dan” sebelum nama penulis kedua. Tanda titik (.) digunakan di akhir entri daftar pustaka. Perhatikan contoh berikut: Smith, John, dan Doe, Jane. 2023.

Judul Buku. Penerbit.

Penggunaan Huruf Kapital dan Huruf Kecil yang Tepat

Penulisan nama penulis, judul buku atau artikel, dan nama penerbit mengikuti aturan penulisan kapitalisasi standar. Huruf kapital digunakan pada awal kata, nama diri, dan judul buku/jurnal. Huruf kecil digunakan untuk kata-kata penghubung dan kata keterangan, kecuali jika berada di awal kalimat atau merupakan bagian dari judul yang memang seharusnya ditulis dengan huruf kapital. Contohnya: Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen, bukan pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumen.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dengan Format Hanging Indent

Format hanging indent atau indentasi menggantung memberikan tampilan yang rapi dan terorganisir pada daftar pustaka. Baris pertama entri daftar pustaka ditulis rata kiri, sedangkan baris berikutnya diindentasi (biasanya sekitar 0.5 inci atau 1.27 cm). Perhatikan contoh berikut:

  • Smith, John, dan Doe, Jane. 2023. Judul Buku. Penerbit.
  • Jones, Mary, dan Brown, David. 2022. “Judul Artikel”. Nama Jurnal, vol. 10, no.

    2, 123-145.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dengan Penggunaan Italic dan Bold yang Tepat

Penggunaan italic dan bold dalam daftar pustaka umumnya digunakan untuk menonjolkan elemen tertentu seperti judul buku atau jurnal. Judul buku biasanya ditulis dengan italic, sedangkan judul jurnal atau nama jurnal juga seringkali ditulis dengan italic. Penggunaan bold kurang umum dan biasanya hanya digunakan jika ada pedoman penulisan khusus yang mengharuskannya. Perhatikan contoh berikut:

  • Smith, John, dan Doe, Jane. 2023. Judul Buku. Penerbit.
  • Jones, Mary, dan Brown, David. 2022. “Judul Artikel”. Nama Jurnal, vol. 10, no.

    2, 123-145.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dengan Penggunaan Spasi yang Benar

Penggunaan spasi yang konsisten antar elemen dalam daftar pustaka sangat penting untuk menjaga kerapian dan kemudahan pembacaan. Biasanya, digunakan satu spasi setelah tanda baca seperti koma dan titik. Jangan menggunakan spasi ganda. Perhatikan contoh penulisan dengan spasi yang tepat:

Smith, John, dan Doe, Jane. 2023. Judul Buku. Penerbit.
Jones, Mary, dan Brown, David. 2022. “Judul Artikel”. Nama Jurnal, vol. 10, no. 2, 123-145.

Contoh Kasus dan Solusi

Penulisan daftar pustaka yang benar sangat penting untuk menjaga kredibilitas karya tulis ilmiah. Kesalahan dalam penulisan daftar pustaka dapat mengurangi nilai akademis dan bahkan dianggap sebagai plagiarisme. Berikut beberapa contoh kasus penulisan daftar pustaka yang salah dan cara memperbaikinya, serta panduan penulisan untuk berbagai sumber.

Contoh Kasus Penulisan Daftar Pustaka yang Salah dan Perbaikannya

Berikut ini tiga contoh kasus penulisan daftar pustaka yang sering ditemukan dan cara memperbaikinya. Perbaikan difokuskan pada konsistensi format dan kelengkapan informasi.

  1. Kasus 1: Informasi tidak lengkap.
  2. Contoh Salah: Sudradjat. Pengantar Sosiologi.

    Contoh Benar: Sudradjat, D. (Tahun Terbit). Pengantar Sosiologi. [Nama Penerbit]: [Kota Penerbit].

  3. Kasus 2: Format inkonsisten.
  4. Contoh Salah: (1) Arif, A. (2020). Metodologi Penelitian. Jakarta: Erlangga. (2) Budi, B. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

    Contoh Benar: Arif, A. (2020). Metodologi Penelitian. Jakarta: Erlangga.
    Budi, B. (Tahun Terbit). Metodologi Penelitian Kuantitatif.

    Bandung: Alfabeta.

  5. Kasus 3: Penulisan nama dan judul yang tidak baku.
  6. Contoh Salah: pengantar ekonomi makro, J. saputra.

    Contoh Benar: Saputra, J. (Tahun Terbit). Pengantar Ekonomi Makro. [Nama Penerbit]: [Kota Penerbit].

Contoh Penulisan Daftar Pustaka untuk Dua Penulis dengan Sumber yang Memiliki Edisi

Berikut contoh penulisan daftar pustaka untuk dua penulis dengan sumber yang memiliki edisi. Perhatikan penempatan informasi edisi dan konsistensi penulisan.

Contoh: Ismail, M., & Rahman, A. (2023). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi ke-2). Jakarta: Rajawali Press.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka untuk Dua Penulis dengan Sumber yang Memiliki Penerjemah

Penulisan daftar pustaka untuk sumber yang diterjemahkan perlu menyertakan informasi penerjemah. Berikut contohnya.

Contoh: Freud, S., & Jung, C. G. (Tahun Terbit). Psikologi Kepribadian (Penerjemah: Budi Santoso). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Langkah-langkah Memeriksa Kebenaran Penulisan Daftar Pustaka

Memeriksa kebenaran daftar pustaka penting untuk memastikan akurasi dan menghindari plagiarisme. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Verifikasi semua informasi: Periksa kembali nama penulis, tahun terbit, judul buku/jurnal, penerbit, dan informasi lain yang relevan.
  2. Konsistensi format: Pastikan format penulisan konsisten di seluruh daftar pustaka. Gunakan satu gaya penulisan yang baku (misalnya, APA, MLA, Chicago).
  3. Kelengkapan informasi: Pastikan semua informasi penting tercantum dengan lengkap dan benar.
  4. Bandingkan dengan sumber aslinya: Pastikan informasi yang tercantum dalam daftar pustaka sesuai dengan sumber aslinya.

Perbedaan Penulisan Daftar Pustaka untuk Buku dan Jurnal (Dua Penulis), serta Akses Online

Penulisan daftar pustaka untuk buku dan jurnal memiliki perbedaan, terutama dalam informasi yang dicantumkan. Perbedaan juga muncul jika sumber diakses secara online.

Jenis Sumber Contoh Penulisan (Dua Penulis) Perbedaan Akses Online
Buku Suparno, P., & Widiyanti, A. (2022). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Kanisius. Ditambahkan URL jika diakses online. Contoh: Suparno, P., & Widiyanti, A. (2022). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Kanisius. Diakses dari [URL]
Jurnal Susanto, A., & Rahmawati, R. (2023). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman-halaman. Ditambahkan DOI atau URL jika diakses online. Contoh: Susanto, A., & Rahmawati, R. (2023). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman-halaman. https://doi.org/[DOI]

Simpulan Akhir: Penulisan Daftar Pustaka 2 Orang

Menguasai penulisan daftar pustaka untuk dua orang penulis merupakan keterampilan penting bagi siapa pun yang menulis karya ilmiah. Dengan memahami aturan penulisan nama, informasi sumber, dan format yang benar, Anda dapat menghindari kesalahan umum dan memastikan bahwa daftar pustaka Anda akurat, konsisten, dan mencerminkan standar akademis yang tinggi. Semoga panduan ini membantu Anda dalam menyusun daftar pustaka yang rapi dan terstruktur dengan baik.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *