
- E-Performance Surabaya Tahun 2025: Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Lebih Efektif
- Indikator Kinerja Utama (KPI) E-Performance Surabaya Tahun 2025
- Teknologi dan Infrastruktur yang Mendukung
- Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia: Informasi Lengkap E-performance Surabaya Tahun 2025
- Anggaran dan Sumber Daya
- Kesimpulan Akhir
Informasi lengkap e-performance Surabaya tahun 2025 menyajikan gambaran menyeluruh tentang sistem evaluasi kinerja berbasis elektronik di Kota Pahlawan. Proyeksi ini mencakup tujuan, indikator kinerja utama (KPI), teknologi pendukung, pelatihan SDM, hingga anggaran yang dibutuhkan. Sistem ini diproyeksikan akan membawa transformasi signifikan dalam pengelolaan kinerja pemerintahan Surabaya, meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.
Dokumen ini akan membahas secara detail berbagai aspek e-performance Surabaya 2025, mulai dari gambaran umum sistem dan manfaatnya, KPI yang digunakan beserta metode pengukurannya, teknologi dan infrastruktur pendukung, hingga rencana pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia serta pengelolaan anggaran. Perbandingan dengan sistem sejenis di kota lain juga akan disajikan untuk memberikan perspektif yang lebih luas.
E-Performance Surabaya Tahun 2025: Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Lebih Efektif

Proyeksi sistem e-performance di Surabaya tahun 2025 menggambarkan transformasi signifikan dalam tata kelola pemerintahan kota. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas kinerja aparatur sipil negara (ASN) di Surabaya. Implementasi yang terencana dan komprehensif diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik dan pencapaian target pembangunan kota.
Tujuan dan Sasaran Implementasi Sistem E-Performance
Tujuan utama implementasi sistem e-performance di Surabaya tahun 2025 adalah untuk meningkatkan kinerja ASN secara terukur dan terarah. Sasarannya meliputi peningkatan produktivitas kerja, optimalisasi pemanfaatan sumber daya, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan terwujudnya pemerintahan yang bersih dan transparan. Sistem ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang akurat tentang capaian kinerja setiap ASN, sehingga memudahkan proses evaluasi dan pengembangan karir.
Pihak-Pihak yang Terlibat
Sistem e-performance Surabaya tahun 2025 melibatkan berbagai pihak, termasuk ASN di seluruh instansi pemerintahan kota, pejabat penguji kinerja, tim IT yang bertanggung jawab atas perawatan dan pengembangan sistem, serta pihak-pihak terkait lainnya seperti Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan bagian-bagian terkait lainnya dalam pemerintahan Kota Surabaya. Kolaborasi dan koordinasi antar pihak menjadi kunci keberhasilan implementasi sistem ini.
Informasi lengkap e-performance Surabaya tahun 2025 diharapkan mampu memberikan gambaran komprehensif mengenai kinerja pemerintahan kota. Data tersebut akan mencakup berbagai sektor, termasuk pelayanan kesehatan. Salah satu inovasi penting di bidang ini adalah sistem Puskesmas online Surabaya, yang memudahkan akses layanan kesehatan bagi warga. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran dan layanan kesehatan melalui sistem ini, kunjungi Puskesmas online Surabaya: pendaftaran dan layanan kesehatan.
Dengan demikian, data e-performance tahun 2025 akan mempertimbangkan efektivitas program digitalisasi seperti ini dalam peningkatan kualitas pelayanan publik di Surabaya.
Manfaat yang Diharapkan
Penerapan sistem e-performance di Surabaya tahun 2025 diharapkan memberikan sejumlah manfaat signifikan. Di antaranya adalah peningkatan akuntabilitas kinerja ASN, peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja, pengambilan keputusan yang lebih data-driven, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan terciptanya budaya kerja yang berorientasi pada hasil. Sistem ini juga diharapkan mampu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi ASN.
Perbandingan Sistem E-Performance Surabaya 2025 dengan Sistem Sejenis di Kota Lain
Perbandingan dengan sistem e-performance di kota lain diperlukan untuk mengidentifikasi best practices dan menghindari potensi kekurangan. Berikut perbandingan dengan beberapa kota, yang data dan fiturnya merupakan gambaran umum berdasarkan informasi publik yang tersedia:
Kota | Fitur Utama | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|
Surabaya (Proyeksi 2025) | Integrasi data kinerja, monitoring real-time, sistem penilaian berbasis kompetensi, laporan otomatis, integrasi dengan sistem lain (misalnya, sistem penggajian) | Sistem terintegrasi, data akurat dan real-time, efisiensi waktu dan sumber daya | Potensi kendala adopsi teknologi oleh ASN, perlu pelatihan yang memadai |
Jakarta | Sistem penilaian kinerja berbasis target, laporan periodik | Sistem yang sudah teruji | Kurang terintegrasi dengan sistem lain, data mungkin kurang real-time |
Bandung | Sistem penilaian berbasis aplikasi mobile, monitoring kinerja berbasis geografis | Aksesibilitas tinggi, monitoring kinerja yang lebih mudah | Perlu infrastruktur internet yang memadai |
Yogyakarta | Fokus pada penilaian kinerja berbasis kompetensi dan capaian program | Sistem yang terfokus pada pengembangan kompetensi ASN | Mungkin kurang terintegrasi dengan sistem lain |
Indikator Kinerja Utama (KPI) E-Performance Surabaya Tahun 2025

Implementasi e-performance di Surabaya tahun 2025 diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan. Untuk mengukur keberhasilannya, sejumlah Indikator Kinerja Utama (KPI) yang terukur dan relevan perlu ditetapkan. KPI ini akan menjadi tolok ukur untuk memantau kemajuan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Berikut uraian detail KPI e-performance Surabaya tahun 2025, beserta metode pengukuran, contoh data, dan interpretasinya.
Tingkat Penggunaan Sistem E-Performance
KPI ini mengukur seberapa sering dan efektif sistem e-performance digunakan oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Surabaya. Pengukurannya melibatkan pemantauan jumlah login, frekuensi penggunaan fitur-fitur utama, dan durasi penggunaan sistem. Data yang dikumpulkan akan dianalisis untuk mengidentifikasi hambatan dan meningkatkan adopsi sistem.
- Metode Pengukuran: Monitoring aktivitas pengguna melalui sistem log, survei kepuasan pengguna, dan analisis data penggunaan fitur.
- Contoh Data: Persentase ASN yang aktif menggunakan sistem (diproyeksikan mencapai 95% pada tahun 2025), rata-rata frekuensi login per bulan per ASN (diproyeksikan 20 kali), rata-rata durasi penggunaan sistem per sesi (diproyeksikan 60 menit).
- Interpretasi Data: Tingkat penggunaan yang tinggi menunjukkan penerimaan dan efektivitas sistem yang baik. Jika angka-angka di bawah target, perlu dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi kendala dan mencari solusi.
Efisiensi Proses Penilaian Kinerja
KPI ini mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses penilaian kinerja dari awal hingga akhir. Pengukuran ini bertujuan untuk memastikan proses penilaian kinerja menjadi lebih efisien dan efektif dengan bantuan sistem e-performance.
- Metode Pengukuran: Pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk setiap tahap proses penilaian kinerja, mulai dari penyusunan target kinerja hingga penyampaian hasil penilaian.
- Contoh Data: Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus penilaian kinerja (diproyeksikan turun menjadi 2 minggu pada tahun 2025 dari sebelumnya 4 minggu).
- Interpretasi Data: Penurunan waktu penyelesaian menunjukkan peningkatan efisiensi proses penilaian kinerja. Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi hambatan dan area yang perlu diperbaiki dalam alur kerja penilaian kinerja.
Akurasi dan Kelengkapan Data Kinerja
KPI ini memastikan data kinerja yang tercatat dalam sistem e-performance akurat dan lengkap. Data yang akurat dan lengkap sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat dan efektif.
- Metode Pengukuran: Validasi data kinerja secara berkala melalui audit internal dan verifikasi data dengan sumber data lain.
- Contoh Data: Persentase data kinerja yang akurat dan lengkap (diproyeksikan mencapai 98% pada tahun 2025). Jumlah kesalahan data yang ditemukan selama audit internal (diproyeksikan turun menjadi kurang dari 2%).
- Interpretasi Data: Persentase yang tinggi menunjukkan kualitas data yang baik. Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dalam input data dan proses verifikasi data.
Proyeksi Capaian KPI E-Performance Surabaya Tahun 2025
Diagram batang berikut memproyeksikan capaian KPI e-performance Surabaya tahun 2025. Data didasarkan pada proyeksi peningkatan penggunaan sistem, efisiensi proses, dan akurasi data.
Diagram Batang (Deskripsi): Diagram batang akan menampilkan tiga batang, masing-masing mewakili KPI: Tingkat Penggunaan Sistem, Efisiensi Proses Penilaian Kinerja, dan Akurasi dan Kelengkapan Data Kinerja. Sumbu Y akan menunjukkan persentase atau waktu, sedangkan sumbu X akan menunjukkan nama KPI. Tinggi setiap batang akan merepresentasikan nilai proyeksi capaian masing-masing KPI pada tahun 2025 (misalnya, 95% untuk Tingkat Penggunaan Sistem, 2 minggu untuk Efisiensi Proses, dan 98% untuk Akurasi Data).
Perbedaan tinggi batang akan menggambarkan perbedaan capaian antar KPI. Warna batang yang konsisten akan digunakan untuk memudahkan pembacaan.
Teknologi dan Infrastruktur yang Mendukung
Sistem e-performance Surabaya tahun 2025 membutuhkan fondasi teknologi dan infrastruktur yang handal, aman, dan terintegrasi untuk menjamin keakuratan, efisiensi, dan transparansi dalam pengelolaan kinerja pegawai. Pemilihan teknologi dan perencanaan infrastruktur yang matang menjadi kunci keberhasilan implementasi sistem ini.
Sistem ini akan dirancang dengan mempertimbangkan skalabilitas, keamanan data, dan kemudahan akses bagi seluruh pengguna. Integrasi dengan sistem lain yang relevan di lingkungan pemerintahan Kota Surabaya juga menjadi fokus utama untuk menghindari duplikasi data dan meningkatkan efisiensi alur kerja.
Teknologi yang Digunakan
Sistem e-performance Surabaya tahun 2025 akan memanfaatkan teknologi terkini untuk memastikan kinerja yang optimal. Pilihan teknologi ini mempertimbangkan aspek keamanan, skalabilitas, dan kemudahan penggunaan.
- Platform Cloud Computing: Penggunaan platform cloud seperti AWS atau Google Cloud Platform akan memungkinkan aksesibilitas yang tinggi, skalabilitas yang dinamis, dan pengurangan biaya infrastruktur. Sistem dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan yang terus berkembang.
- Sistem Manajemen Basis Data (DBMS): DBMS yang handal seperti PostgreSQL atau Oracle akan digunakan untuk menyimpan dan mengelola data kinerja pegawai secara aman dan efisien. Sistem ini dipilih karena kemampuannya dalam menangani volume data yang besar dan kompleks.
- Sistem Keamanan Siber: Implementasi sistem keamanan siber yang komprehensif, termasuk firewall, intrusion detection system (IDS), dan enkripsi data, akan menjadi prioritas utama. Sistem ini akan melindungi data kinerja pegawai dari akses yang tidak sah dan ancaman siber lainnya.
- Aplikasi Mobile: Aplikasi mobile yang user-friendly akan dikembangkan untuk memudahkan akses dan pemantauan kinerja pegawai kapan saja dan di mana saja. Aplikasi ini akan terintegrasi dengan sistem utama dan menyediakan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh pengguna.
Keamanan dan Kerahasiaan Data
Keamanan dan kerahasiaan data merupakan aspek krusial dalam sistem e-performance. Pelanggaran data dapat berdampak serius, baik bagi individu maupun institusi. Oleh karena itu, sistem ini akan dirancang dengan memperhatikan prinsip-prinsip keamanan data yang ketat.
- Enkripsi Data: Seluruh data yang disimpan dan ditransmisikan akan dienkripsi untuk melindungi kerahasiaannya. Teknik enkripsi yang kuat dan teruji akan digunakan untuk memastikan keamanan data.
- Otentikasi dan Autorisasi: Sistem otentikasi multi-faktor dan mekanisme otorisasi yang ketat akan diterapkan untuk membatasi akses ke data hanya bagi pengguna yang berwenang.
- Audit Trail: Sistem audit trail akan merekam semua aktivitas pengguna dalam sistem, memungkinkan pelacakan dan penyelidikan jika terjadi pelanggaran keamanan.
- Komitmen terhadap Perlindungan Data Pribadi: Sistem akan dibangun sesuai dengan peraturan perlindungan data pribadi yang berlaku, seperti UU Perlindungan Data Pribadi Indonesia.
Potensi Kendala Teknologi dan Infrastruktur serta Solusinya
Implementasi sistem e-performance tidak lepas dari potensi kendala teknologi dan infrastruktur. Antisipasi dan solusi yang tepat perlu disiapkan untuk meminimalisir dampak negatifnya.
Kendala | Solusi |
---|---|
Keterbatasan infrastruktur jaringan di beberapa wilayah | Peningkatan infrastruktur jaringan dan penggunaan teknologi jaringan yang efisien, seperti VPN dan jaringan satelit |
Kurangnya sumber daya manusia yang terampil dalam pengelolaan sistem | Pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM melalui kerjasama dengan lembaga pelatihan dan universitas |
Keengganan sebagian pegawai dalam beradaptasi dengan teknologi baru | Sosialisasi dan pelatihan yang intensif, serta dukungan teknis yang memadai |
Integrasi Sistem e-performance dengan Sistem Lain
Integrasi sistem e-performance dengan sistem lain di pemerintahan Kota Surabaya akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan kinerja. Integrasi ini akan memungkinkan pertukaran data yang lancar dan terhindar dari duplikasi data.
- Sistem Kepegawaian: Integrasi dengan sistem kepegawaian akan memudahkan proses pengumpulan data pegawai dan sinkronisasi data secara otomatis.
- Sistem Keuangan: Integrasi dengan sistem keuangan akan mempermudah proses verifikasi dan pencairan insentif kinerja.
- Sistem Informasi Manajemen (SIM): Integrasi dengan SIM akan menyediakan data yang lebih komprehensif untuk pengambilan keputusan strategis.
Alur Pengelolaan Data dalam Sistem e-performance
Berikut alur diagram sederhana pengelolaan data dalam sistem e-performance Surabaya tahun 2025. Proses ini dirancang untuk memastikan akurasi, efisiensi, dan transparansi dalam pengelolaan data kinerja pegawai.
Data kinerja pegawai akan dikumpulkan melalui berbagai metode, termasuk penilaian diri, penilaian atasan, dan penilaian rekan kerja. Data tersebut kemudian akan divalidasi dan diverifikasi sebelum disimpan dalam database sistem. Proses pelaporan dan analisis data akan dilakukan secara berkala untuk memantau kinerja pegawai dan mengevaluasi efektivitas program.
Proses pengumpulan data → Validasi dan verifikasi data → Penyimpanan data dalam database → Pelaporan dan analisis data → Pengambilan keputusan
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia: Informasi Lengkap E-performance Surabaya Tahun 2025

Implementasi e-performance di Surabaya tahun 2025 membutuhkan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang komprehensif. Suksesnya sistem ini bergantung pada pemahaman dan kemampuan seluruh pengguna dalam mengoperasikan dan memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia. Oleh karena itu, perencanaan pelatihan yang terstruktur dan efektif menjadi kunci keberhasilan.
Rencana Pelatihan dan Pengembangan SDM
Rencana pelatihan akan mencakup berbagai modul, mulai dari pengenalan dasar sistem e-performance hingga penggunaan fitur-fitur lanjutan. Pelatihan akan dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan peran dan tanggung jawab masing-masing pengguna. Metode pelatihan yang beragam akan digunakan untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar.
- Modul dasar: Pengenalan sistem, navigasi antarmuka, dan input data dasar.
- Modul menengah: Penggunaan fitur pelaporan dan analisis data kinerja.
- Modul lanjutan: Penggunaan fitur integrasi dengan sistem lain dan pengelolaan data tingkat lanjut.
Metode Pelatihan yang Efektif
Efektivitas pelatihan akan dimaksimalkan melalui kombinasi metode pembelajaran. Kombinasi ini bertujuan untuk memastikan pemahaman konseptual dan penguasaan praktis sistem e-performance.
- Pelatihan tatap muka: Memberikan kesempatan interaksi langsung antara instruktur dan peserta, memungkinkan diskusi dan tanya jawab.
- Pelatihan online: Memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas bagi peserta, memungkinkan pembelajaran mandiri dengan materi yang terstruktur.
- Workshop dan simulasi: Memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempraktikkan langsung penggunaan sistem e-performance dalam lingkungan yang terkontrol.
- Dukungan online dan mentoring: Memberikan akses kepada para peserta untuk bertanya dan mendapatkan bantuan dari para ahli, bahkan setelah pelatihan selesai.
Peran dan Tanggung Jawab Masing-Masing Pihak
Keberhasilan pelatihan membutuhkan kolaborasi dan peran yang jelas dari berbagai pihak. Berikut gambaran peran dan tanggung jawab masing-masing pihak:
Pihak | Tanggung Jawab |
---|---|
Tim IT | Memastikan kesiapan sistem dan infrastruktur, menyediakan dukungan teknis selama pelatihan. |
Departemen SDM | Perencanaan dan pelaksanaan pelatihan, evaluasi efektivitas pelatihan, dan pengelolaan data peserta pelatihan. |
Instruktur | Penyampaian materi pelatihan, fasilitasi diskusi, dan memberikan dukungan kepada peserta. |
Peserta Pelatihan | Aktif berpartisipasi dalam pelatihan, mengerjakan tugas dan latihan yang diberikan, dan memberikan umpan balik. |
Contoh Modul Pelatihan
Salah satu modul pelatihan akan fokus pada penggunaan fitur pelaporan kinerja. Modul ini akan mencakup langkah-langkah pembuatan laporan, interpretasi data, dan penyajian hasil laporan secara efektif. Materi pelatihan akan dipadukan dengan studi kasus nyata dari instansi pemerintah di Surabaya, sehingga peserta dapat langsung mempraktikkan pemahaman mereka.
- Penjelasan fitur pelaporan dan jenis laporan yang tersedia.
- Langkah-langkah pembuatan laporan kinerja individu dan tim.
- Interpretasi data dan identifikasi tren kinerja.
- Penyajian hasil laporan dalam bentuk visualisasi data yang efektif.
- Studi kasus: Analisis laporan kinerja di instansi pemerintah Kota Surabaya.
Evaluasi Efektivitas Pelatihan
Evaluasi efektivitas pelatihan akan dilakukan melalui berbagai metode untuk memastikan keberhasilan program pelatihan dan penyesuaian yang diperlukan. Evaluasi ini akan membantu meningkatkan kualitas pelatihan di masa mendatang.
- Pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta.
- Kuesioner kepuasan peserta untuk mengukur efektivitas metode pelatihan.
- Observasi selama sesi pelatihan untuk memantau partisipasi dan pemahaman peserta.
- Evaluasi kinerja setelah pelatihan untuk mengukur penerapan pengetahuan dan keterampilan yang didapat.
- Studi kasus pasca pelatihan untuk mengukur kemampuan peserta dalam menyelesaikan permasalahan di dunia nyata.
Anggaran dan Sumber Daya
Implementasi dan pemeliharaan sistem e-performance di Surabaya tahun 2025 membutuhkan perencanaan anggaran yang matang dan pengelolaan sumber daya yang efektif. Anggaran yang dialokasikan harus mampu menjamin keberlangsungan sistem, mencakup pengembangan, pemeliharaan, dan pelatihan. Sumber pendanaan yang beragam perlu diidentifikasi untuk memastikan proyek berjalan lancar dan berkelanjutan. Berikut uraian lebih rinci mengenai anggaran dan sumber daya yang dibutuhkan.
Perkiraan Anggaran Implementasi dan Pemeliharaan
Perkiraan anggaran untuk implementasi dan pemeliharaan sistem e-performance Surabaya tahun 2025 dapat dibagi menjadi beberapa komponen utama. Sebagai gambaran, berdasarkan pengalaman implementasi sistem serupa di kota-kota besar lain di Indonesia, diperkirakan dibutuhkan anggaran sebesar Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar. Besaran ini sangat bergantung pada kompleksitas sistem, jumlah pengguna, dan fitur-fitur yang diintegrasikan. Angka ini merupakan estimasi dan dapat bervariasi tergantung pada spesifikasi teknis dan kebutuhan aktual.
Sumber Pendanaan
Pendanaan untuk proyek ini dapat bersumber dari berbagai pihak. Pemerintah Kota Surabaya dapat mengalokasikan anggaran dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Selain itu, kemungkinan adanya kerjasama dengan pihak swasta melalui skema Public Private Partnership (PPP) juga dapat dipertimbangkan. Keterlibatan pihak swasta dapat memberikan akses pada teknologi terkini dan keahlian manajemen proyek yang handal.
Potensi pendanaan dari program-program bantuan pemerintah pusat atau lembaga donor internasional juga perlu dieksplorasi.
Alokasi Anggaran Per Komponen Sistem
Alokasi anggaran akan didistribusikan secara proporsional pada beberapa komponen utama sistem, antara lain: pengembangan perangkat lunak (sekitar 40%), infrastruktur (30%), pelatihan dan konsultasi (20%), serta pemeliharaan dan dukungan teknis (10%). Rincian lebih lanjut mengenai alokasi anggaran akan dibahas dalam tahap perencanaan yang lebih detail.
Rincian Sumber Daya
Tabel berikut merinci sumber daya manusia, teknologi, dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk implementasi dan pemeliharaan sistem e-performance Surabaya tahun 2025. Data ini bersifat estimasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan aktual.
Sumber Daya | Kuantitas | Keterangan | Biaya (Rp) |
---|---|---|---|
Programmer | 5 orang | Pengembang dan pemelihara sistem | 500.000.000 |
Analis Sistem | 2 orang | Menganalisis kebutuhan dan merancang sistem | 200.000.000 |
Database Administrator | 1 orang | Mengelola dan mengamankan database | 100.000.000 |
Server | 3 unit | Menyediakan infrastruktur sistem | 300.000.000 |
Lisensi Perangkat Lunak | Sesuai kebutuhan | Lisensi software yang dibutuhkan | 200.000.000 |
Pelatihan | 50 orang | Pelatihan bagi pengguna sistem | 100.000.000 |
Strategi Pengelolaan Anggaran, Informasi lengkap e-performance Surabaya tahun 2025
Pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien sangat penting untuk keberhasilan proyek ini. Strategi yang akan diterapkan meliputi: perencanaan anggaran yang rinci, mekanisme pengawasan yang ketat, evaluasi berkala, dan mekanisme pelaporan yang transparan. Dengan demikian, dana yang dialokasikan dapat digunakan secara optimal dan terhindar dari pembengkakan biaya.
Kesimpulan Akhir
Implementasi e-performance di Surabaya tahun 2025 menjanjikan peningkatan signifikan dalam kinerja pemerintahan. Dengan perencanaan yang matang, teknologi yang tepat, dan pelatihan SDM yang memadai, sistem ini berpotensi menjadi model pengelolaan kinerja yang efektif dan efisien bagi kota-kota lain di Indonesia. Keberhasilannya akan sangat bergantung pada komitmen semua pihak yang terlibat dan pemantauan berkala terhadap capaian KPI yang telah ditetapkan.
Semoga informasi lengkap ini memberikan gambaran yang jelas dan komprehensif tentang proyek ambisius ini.