Table of contents: [Hide] [Show]

Cara bertanya lowongan kerja lewat email merupakan keterampilan penting dalam pencarian kerja. Email yang efektif dan profesional dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan panggilan wawancara. Panduan ini akan membantu Anda menyusun email lamaran kerja yang menarik perhatian perekrut, mulai dari subjek email yang tepat hingga dokumen pendukung yang lengkap.

Dari menulis subjek email yang memikat hingga merangkai salam pembuka yang profesional, panduan ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam menciptakan email lamaran kerja yang efektif dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan impian. Dengan mengikuti tips dan contoh yang diberikan, Anda dapat membangun kesan pertama yang positif dan meyakinkan perekrut akan kemampuan Anda.

Menulis Subjek Email yang Efektif

Subjek email lamaran kerja adalah kesan pertama Anda kepada perekrut. Subjek yang menarik dan tepat sasaran akan meningkatkan peluang email Anda dibaca dan dipertimbangkan. Subjek yang buruk, sebaliknya, bisa langsung masuk ke keranjang sampah. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menulis subjek email yang efektif.

Subjek email yang efektif harus singkat, jelas, dan relevan dengan lowongan pekerjaan yang dilamar. Ia juga harus mampu membangkitkan rasa ingin tahu perekrut dan mendorong mereka untuk membuka email Anda. Perbedaan antara subjek email yang singkat dan detail terletak pada tingkat informasi yang disampaikan. Subjek yang singkat lebih langsung dan mudah diingat, sementara subjek yang detail memberikan informasi lebih lengkap namun berisiko terlihat terlalu panjang dan membosankan.

Contoh Subjek Email yang Menarik Perhatian

Berikut lima contoh subjek email yang dapat menarik perhatian perekrut:

  • Lamaran Kerja – [Nama Posisi]
    -[Nama Anda]
  • [Nama Perusahaan]
    -[Nama Posisi]
    -Keahlian di [Bidang Keahlian]
  • Pengalaman di [Bidang Relevan]
    -Lamaran untuk Posisi [Nama Posisi]
  • Berminat pada Lowongan [Nama Posisi]
    -[Nama Anda]
  • Rekomendasi dari [Nama Referensi]
    -Lamaran Kerja [Nama Posisi]

Perbedaan Efektivitas Subjek Email Singkat dan Detail

Subjek email singkat, seperti “Lamaran Kerja – [Nama Posisi]”, langsung pada intinya dan mudah dipahami. Keunggulannya adalah ringkas dan tidak membuang waktu perekrut. Namun, ia mungkin kurang menarik perhatian jika dibandingkan dengan subjek yang lebih detail. Subjek yang detail, misalnya “Lamaran Kerja sebagai Data Analyst dengan Pengalaman 3 Tahun di Bidang Keuangan”, memberikan informasi lebih banyak tentang kualifikasi pelamar.

Namun, jika terlalu panjang, bisa dianggap kurang profesional dan bahkan membuat perekrut malas membukanya.

Contoh Subjek Email yang Menunjukkan Kemampuan Spesifik

Subjek email yang efektif harus menunjukkan kemampuan spesifik pelamar yang relevan dengan lowongan. Contohnya, jika melamar posisi Data Analyst, subjek email bisa seperti “Data Analyst dengan Keahlian di Python dan SQL – Lamaran Kerja”. Ini langsung menunjukkan keahlian teknis yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.

Perbandingan Subjek Email yang Baik dan Kurang Baik, Cara bertanya lowongan kerja lewat email

Subjek Email Baik/Kurang Baik Alasan
Lamaran Kerja – Marketing Kurang Baik Terlalu umum dan tidak spesifik. Tidak memberikan informasi tambahan tentang pelamar.
Pengalaman 5 Tahun di Digital Marketing – Lamaran untuk Posisi Marketing Manager Baik Spesifik, menunjukkan pengalaman yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Saya Tertarik dengan Lowongan Kerja di Perusahaan Anda Kurang Baik Terlalu umum, tidak menunjukkan posisi yang dilamar dan tidak personal.
Pakar dengan Portofolio Menarik – Lamaran untuk Posisi Specialist Baik Menunjukkan keahlian spesifik dan menarik perhatian dengan kata “Pakar” dan “Portofolio Menarik”.

Elemen Kunci Subjek Email yang Efektif

Berikut beberapa elemen kunci yang harus ada dalam subjek email yang efektif:

  • Singkat dan Jelas: Hindari kalimat yang panjang dan rumit. Gunakan kata-kata kunci yang relevan.
  • Relevan dengan Lowongan: Tunjukkan kemampuan dan pengalaman yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan.
  • Menarik Perhatian: Gunakan kata-kata yang kuat dan menarik perhatian perekrut.
  • Personal: Sebutkan nama Anda atau nama posisi yang dilamar.
  • Profesional: Hindari penggunaan bahasa gaul atau singkatan yang tidak baku.

Menulis Salam Pembuka yang Profesional

Salam pembuka dalam email lamaran kerja adalah kesan pertama Anda kepada calon pemberi kerja. Salam yang tepat dapat meningkatkan peluang Anda untuk dilirik dan dipertimbangkan lebih lanjut. Sebaliknya, salam yang salah dapat membuat email Anda langsung masuk ke tempat sampah. Oleh karena itu, memilih salam pembuka yang profesional dan sesuai konteks sangatlah penting.

Berikut ini akan dibahas beberapa contoh salam pembuka yang efektif, perbedaan antara salam formal dan informal, serta pentingnya menyesuaikan salam dengan konteks perusahaan dan lowongan kerja.

Contoh Salam Pembuka Formal dan Profesional

Memilih salam pembuka yang tepat bergantung pada informasi yang Anda miliki tentang perusahaan dan kontak yang dituju. Berikut tiga contoh salam pembuka yang formal dan profesional:

  1. Yang terhormat Bapak/Ibu [Nama HRD/Perekrut],
  2. Kepada Yth. [Nama HRD/Perekrut] di [Nama Perusahaan],
  3. Dengan hormat,

Ketiga contoh di atas menunjukkan kesopanan dan profesionalisme. Penggunaan “Bapak/Ibu” atau “Yth.” menunjukkan rasa hormat kepada penerima email. Mencantumkan nama HRD/Perekrut jika diketahui akan memperlihatkan usaha Anda untuk mencari informasi dan personalisasi email.

Perbedaan Salam Pembuka Formal dan Informal

Salam pembuka formal menekankan kesopanan dan profesionalisme, seperti contoh-contoh di atas. Mereka cocok digunakan dalam konteks lamaran kerja formal ke perusahaan besar atau organisasi yang lebih formal. Sementara itu, salam pembuka informal cenderung lebih santai dan kurang formal, misalnya “Hai [Nama],” atau “Halo [Nama],” Jenis salam ini kurang tepat untuk lamaran kerja formal karena dapat terkesan kurang profesional.

Pentingnya Menyesuaikan Salam Pembuka dengan Konteks

Menyesuaikan salam pembuka dengan konteks perusahaan dan lowongan kerja sangat penting. Perusahaan startup yang berbudaya santai mungkin lebih menerima salam yang sedikit kurang formal dibandingkan perusahaan besar dan formal. Selain itu, mencari tahu nama HRD/Perekrut yang bertanggung jawab untuk lowongan tersebut dan menggunakan namanya dalam salam pembuka akan menunjukkan usaha riset Anda dan personalisasi email Anda.

Contoh Salam Pembuka yang Menunjukkan Riset Pelamar

Misalnya, jika Anda melamar posisi di perusahaan teknologi yang didirikan oleh seorang wanita bernama Ibu Ani Susanti, dan Anda menemukan informasi ini melalui website perusahaan, Anda dapat menggunakan salam pembuka seperti: “Yang terhormat Ibu Ani Susanti,”. Hal ini menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset tentang perusahaan dan menunjukkan minat yang lebih personal.

Contoh Salam Pembuka yang Paling Efektif

Yang terhormat Bapak/Ibu [Nama HRD/Perekrut],
Salam pembuka ini efektif karena formal, sopan, dan fleksibel. Meskipun tidak selalu menyebutkan nama, tetap menunjukkan rasa hormat dan profesionalisme. Jika nama HRD/Perekrut tidak diketahui, salam ini menjadi pilihan yang aman dan efektif.

Menyampaikan Isi Email Lamaran Kerja: Cara Bertanya Lowongan Kerja Lewat Email

Email lamaran kerja yang efektif dan profesional akan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan panggilan wawancara. Struktur paragraf yang tepat dan informasi yang relevan sangat penting untuk menyampaikan kesan pertama yang baik kepada perekrut.

Berikut ini akan dijelaskan struktur paragraf yang efektif, poin-poin penting yang perlu disertakan, contoh menunjukkan antusiasme, contoh isi email lengkap, dan cara menghubungkan pengalaman dengan persyaratan lowongan.

Struktur Paragraf yang Efektif

Struktur paragraf yang baik untuk email lamaran kerja umumnya terdiri dari paragraf pembuka, isi, dan penutup. Paragraf pembuka berisi salam dan tujuan pengiriman email. Isi email berisi informasi penting mengenai diri Anda dan alasan melamar. Paragraf penutup berisi ucapan terima kasih dan informasi kontak.

Lima Poin Penting dalam Isi Email Lamaran Kerja

Berikut lima poin penting yang harus disertakan dalam isi email lamaran kerja:

  • Salam dan Pengantar: Mulailah dengan salam yang profesional, misalnya “Kepada Bapak/Ibu [Nama Perekrut],”. Kemudian, sebutkan posisi yang dilamar dan sumber informasi lowongan kerja.
  • Ringkasan Kualifikasi: Tuliskan ringkasan singkat kualifikasi dan pengalaman Anda yang relevan dengan posisi yang dilamar. Fokus pada pencapaian dan keterampilan yang paling relevan.
  • Minat dan Antusiasme: Tunjukkan minat dan antusiasme Anda terhadap perusahaan dan posisi yang dilamar. Sebutkan alasan spesifik mengapa Anda tertarik dengan posisi tersebut.
  • Lampiran dan Kontak: Beri tahu perekrut bahwa Anda telah melampirkan CV dan surat lamaran Anda. Sertakan informasi kontak Anda yang mudah dihubungi.
  • Ucapan Terima Kasih dan Penutup: Akhiri email dengan ucapan terima kasih atas waktu dan pertimbangan perekrut. Tambahkan salam penutup yang profesional, seperti “Hormat saya,”.

Menunjukkan Minat dan Antusiasme

Anda dapat menunjukkan minat dan antusiasme dengan menyebutkan prestasi atau proyek yang relevan dengan deskripsi pekerjaan, menunjukkan pemahaman Anda tentang perusahaan dan visinya, atau dengan menyatakan antusiasme Anda untuk berkontribusi pada keberhasilan perusahaan. Contohnya: “Saya sangat tertarik dengan visi perusahaan [Nama Perusahaan] untuk [visi perusahaan], dan saya yakin keterampilan saya dalam [keterampilan] akan sangat bermanfaat dalam mencapai tujuan tersebut.”

Contoh Isi Email Lamaran Kerja

Berikut contoh isi email lamaran kerja yang lengkap dan profesional:

Kepada Bapak/Ibu [Nama Perekrut],
Dengan hormat,
Saya menulis email ini untuk menyatakan minat saya terhadap posisi [Nama Posisi] yang saya lihat di [Sumber Lowongan Kerja]. Saya memiliki [jumlah] tahun pengalaman dalam [bidang] dan memiliki keahlian dalam [keterampilan 1], [keterampilan 2], dan [keterampilan 3]. Dalam posisi saya sebelumnya di [Nama Perusahaan Sebelumnya], saya berhasil [capaian 1] dan [capaian 2].
Saya sangat tertarik dengan [Nama Perusahaan] karena [alasan 1] dan [alasan 2].

Saya yakin keterampilan dan pengalaman saya akan menjadi aset berharga bagi tim Anda.
Saya telah melampirkan CV dan surat lamaran saya untuk dipertimbangkan. Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Anda.
Hormat saya,
[Nama Anda]
[Nomor Telepon]
[Email]

Menghubungkan Pengalaman dan Keterampilan dengan Persyaratan Lowongan Kerja

Untuk menghubungkan pengalaman dan keterampilan dengan persyaratan lowongan kerja, bacalah dengan cermat deskripsi pekerjaan dan identifikasi kata kunci keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan. Kemudian, dalam isi email Anda, berikan contoh spesifik bagaimana pengalaman dan keterampilan Anda memenuhi persyaratan tersebut. Gunakan kata kunci yang sama atau serupa yang terdapat di deskripsi pekerjaan untuk memperkuat hubungan antara kualifikasi Anda dan kebutuhan perusahaan.

Menyertakan Dokumen Pendukung

Dokumen pendukung seperti CV dan surat lamaran merupakan elemen penting dalam email lamaran kerja. Penyajian yang profesional dan terorganisir akan meningkatkan peluang Anda dilirik oleh rekruter. Berikut penjelasan mengenai format, cara penyampaian, dan pertimbangan penting dalam menyertakan dokumen pendukung dalam email lamaran kerja.

Format Dokumen Pendukung

Format dokumen pendukung yang paling tepat untuk dikirimkan lewat email adalah PDF. Format PDF memastikan tampilan dokumen tetap konsisten di berbagai perangkat dan sistem operasi, mencegah perubahan format yang tidak diinginkan. Surat lamaran sebaiknya ditulis dalam format Word (.doc atau .docx) agar mudah diedit jika diperlukan revisi. Namun, sebelum dikirimkan, sebaiknya diubah ke PDF untuk menjaga konsistensi format.

Langkah-langkah Menyertakan Dokumen Pendukung

  1. Simpan CV dan surat lamaran Anda dalam format PDF. Pastikan kedua dokumen tersebut sudah dicek dan bebas dari kesalahan.
  2. Buatlah nama file yang jelas dan profesional. Contoh: “CV_NamaAnda_PosisiDilamar.pdf” dan “SuratLamaran_NamaAnda_PosisiDilamar.pdf”.
  3. Buka aplikasi email Anda dan buat email baru.
  4. Lampirkan kedua file PDF tersebut ke email Anda. Biasanya terdapat ikon “lampiran” atau “attach file” di bagian bawah jendela email.
  5. Tulis isi email Anda dengan ringkas dan profesional, serta sertakan informasi penting seperti posisi yang dilamar dan alasan Anda tertarik dengan perusahaan tersebut.
  6. Periksa kembali email Anda sebelum mengirim, pastikan semua lampiran sudah terpasang dengan benar.

Contoh Nama File yang Profesional

Berikut beberapa contoh nama file yang profesional dan mudah dipahami:

  • CV_JohnDoe_MarketingManager.pdf
  • SuratLamaran_JaneDoe_DataAnalyst.pdf
  • Portofolio_AndiSaputra_WebDeveloper.pdf

Perbedaan Mengirim Dokumen PDF dan Word

Menggunakan PDF menjaga format dokumen tetap utuh, mencegah perubahan font, tata letak, dan gambar. Sedangkan Word memungkinkan penerima untuk mengedit dokumen, namun berisiko terjadi perubahan format yang tidak diinginkan saat dibuka di perangkat berbeda. Untuk email lamaran kerja, PDF lebih disarankan karena memastikan konsistensi tampilan.

Daftar Periksa Sebelum Mengirim Email Lamaran Kerja

Aspek Periksa Aspek Periksa
Nama Penerima Subjek Email
Isi Email (ringkas dan jelas) Lampiran CV (PDF)
Lampiran Surat Lamaran (PDF) Ejaan dan tata bahasa
Format Email Profesional Alamat Email yang Benar

Menulis Penutup dan Salam Penutup

Penutup email lamaran kerja sama pentingnya dengan bagian pembuka. Penutup yang efektif akan meninggalkan kesan positif dan meningkatkan peluang Anda untuk dihubungi. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam menulis penutup email lamaran kerja.

Contoh Kalimat Penutup yang Profesional dan Efektif

Kalimat penutup harus singkat, padat, dan menunjukkan rasa percaya diri. Hindari kalimat yang terlalu panjang atau bertele-tele. Berikut tiga contoh kalimat penutup yang profesional dan efektif:

  • “Saya sangat antusias dengan kesempatan ini dan berharap dapat segera mendengar kabar dari Anda.”
  • “Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Anda. Saya dengan senang hati akan memberikan informasi lebih lanjut jika diperlukan.”
  • “Saya yakin keahlian dan pengalaman saya sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam deskripsi pekerjaan. Saya menantikan kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut.”

Pentingnya Menyertakan Informasi Kontak yang Jelas dan Mudah Dihubungi

Pastikan informasi kontak Anda mudah ditemukan dan diakses oleh perekrut. Sertakan nomor telepon, alamat email, dan tautan ke profil LinkedIn (jika ada). Kejelasan informasi kontak ini mempermudah proses komunikasi selanjutnya dan menunjukkan profesionalisme Anda.

Contoh Salam Penutup yang Sopan dan Profesional

Salam penutup harus mencerminkan kesopanan dan profesionalisme. Hindari salam yang terlalu informal. Beberapa contoh salam penutup yang tepat antara lain:

  • Hormat saya,
  • Salam hormat,
  • Yang dengan hormat,
  • Salam hangat,

Pemilihan salam penutup bisa disesuaikan dengan konteks dan budaya perusahaan.

Menunjukkan Rasa Terima Kasih dan Harapan Mendapatkan Respon

Ungkapkan rasa terima kasih Anda atas waktu dan pertimbangan perekrut. Tunjukkan juga harapan Anda untuk mendapatkan respon dari mereka. Hal ini menunjukkan keseriusan Anda dalam melamar pekerjaan tersebut.

Contoh Penutup Email yang Baik

Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Anda. Saya sangat tertarik dengan posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan] dan yakin bahwa keterampilan dan pengalaman saya akan menjadi aset berharga bagi tim Anda. Saya dapat dihubungi melalui nomor telepon [Nomor Telepon] atau email [Alamat Email]. Saya menantikan kabar baik dari Anda. Hormat saya, [Nama Anda]

Alasan: Penutup ini singkat, jelas, profesional, dan mencakup semua informasi penting, termasuk ungkapan terima kasih, pernyataan minat, dan informasi kontak yang mudah diakses. Bahasa yang digunakan sopan dan formal.

Memeriksa Kembali Email Sebelum Mengirim

Sebelum mengirim email lamaran kerja, meluangkan waktu untuk memeriksa kembali isi email sangatlah penting. Kesalahan sekecil apa pun dapat mengurangi peluang Anda untuk mendapatkan panggilan wawancara. Proses pemeriksaan ini memastikan email Anda profesional, bebas dari kesalahan, dan memberikan kesan terbaik kepada perekrut.

Daftar Periksa Email Lamaran Kerja

Membuat daftar periksa membantu memastikan semua aspek email telah diperiksa dengan teliti. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  1. Tata Bahasa, Ejaan, dan Tanda Baca: Pastikan tidak ada kesalahan tata bahasa, ejaan, atau tanda baca. Kesalahan ini dapat membuat email Anda terlihat tidak profesional dan mengurangi kredibilitas Anda.
  2. Kesalahan Umum: Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi meliputi penggunaan huruf kapital yang salah, kesalahan ketik, dan penggunaan tanda baca yang tidak tepat. Contohnya, menulis “saya berminat untuk melamar pekerjaan ini” seharusnya “Saya berminat untuk melamar pekerjaan ini”. Perhatikan juga penggunaan singkatan yang berlebihan dan informal.
  3. Alamat Email Penerima: Pastikan Anda mengirim email ke alamat email yang benar. Gunakan fitur “Balas” jika memungkinkan. Jika tidak, verifikasi kembali alamat email penerima dari sumber yang terpercaya, seperti situs web perusahaan atau informasi kontak yang diberikan dalam iklan lowongan.
  4. Lampiran yang Lengkap dan Benar: Periksa kembali apakah Anda telah melampirkan semua dokumen yang dibutuhkan, seperti CV dan surat lamaran. Pastikan juga format file sesuai dengan yang diminta dan dokumen tersebut dapat dibuka dengan mudah.

Langkah-langkah Memastikan Email Terkirim dengan Benar

Berikut beberapa langkah praktis untuk memastikan email terkirim dengan sempurna:

  1. Baca Ulang Email: Bacalah email Anda minimal dua kali sebelum mengirim. Bacalah dengan cermat dan teliti, seolah-olah Anda adalah penerima email tersebut.
  2. Minta Orang Lain Memeriksa: Jika memungkinkan, mintalah teman atau keluarga untuk memeriksa email Anda sebelum mengirim. Sudut pandang orang lain dapat membantu menemukan kesalahan yang mungkin Anda lewatkan.
  3. Gunakan Proofreader: Gunakan alat pengecekan tata bahasa dan ejaan online (misalnya Grammarly) untuk membantu mendeteksi kesalahan yang mungkin terlewatkan.
  4. Simpan Draft: Simpan draft email Anda sebelum mengirim, sehingga Anda dapat kembali memeriksa atau mengeditnya jika diperlukan.
  5. Konfirmasi Pengiriman: Setelah mengirim email, periksa kotak masuk Anda untuk memastikan email terkirim dengan sukses. Periksa juga folder “Spam” atau “Junk” jika email tidak muncul di kotak masuk utama.

Ringkasan Akhir

Menulis email lamaran kerja yang efektif membutuhkan perencanaan dan perhatian terhadap detail. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah diuraikan, mulai dari subjek email yang menarik hingga penutup yang profesional, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan respon positif dari perusahaan yang dituju. Ingatlah untuk selalu memeriksa kembali email Anda sebelum mengirim untuk memastikan tidak ada kesalahan ejaan, tata bahasa, atau format.

Selamat mencoba!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *