- Sejarah dan Latar Belakang ISIS di Jalur Gaza
- Aktivitas dan Operasi ISIS di Jalur Gaza
- Tanggapan terhadap ISIS di Jalur Gaza
-
Dampak ISIS di Jalur Gaza terhadap Stabilitas Regional
- Pengaruh ISIS terhadap Stabilitas Politik dan Keamanan Regional
- Dampak Potensial ISIS terhadap Konflik Israel-Palestina
- Hubungan ISIS di Jalur Gaza dan Konflik Regional Lainnya
- Pengaruh ISIS di Gaza terhadap Dinamika Kekuasaan di Timur Tengah
- Ancaman ISIS di Jalur Gaza terhadap Keamanan Internasional
- Proyeksi Ke Depan dan Ancaman yang Berkelanjutan
- Penutupan Akhir: Isis Di Jalur Gaza
ISIS di Jalur Gaza, sebuah fenomena yang relatif baru namun berpotensi merusak stabilitas regional, telah menarik perhatian dunia. Kehadiran kelompok ekstremis ini di wilayah yang sudah rawan konflik menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap penduduk sipil, dinamika politik, dan bahkan keamanan internasional. Bagaimana ISIS beroperasi di tengah persaingan kelompok-kelompok militan lain seperti Hamas dan Jihad Islam Palestina? Analisis mendalam diperlukan untuk memahami akar masalah, aktivitas, dan konsekuensi dari keberadaan ISIS di Jalur Gaza.
Artikel ini akan menelusuri sejarah keterlibatan ISIS di Jalur Gaza, menganalisis strategi operasi dan perekrutannya, serta mengevaluasi respons dari berbagai pihak, baik lokal maupun internasional. Kita akan melihat bagaimana ISIS berupaya memanfaatkan kondisi sosial-politik yang ada untuk memperluas pengaruhnya, dan apa saja upaya yang telah dilakukan untuk membendung ancaman tersebut. Lebih lanjut, artikel ini juga akan memproyeksikan potensi perkembangan di masa depan dan strategi pencegahan yang efektif.
Sejarah dan Latar Belakang ISIS di Jalur Gaza
Kehadiran ISIS di Jalur Gaza, berbeda dengan pengaruhnya di Irak dan Suriah, relatif terbatas dan tidak pernah mencapai skala yang sama. Meskipun demikian, pemahaman tentang sejarah dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap munculnya kelompok ini di wilayah tersebut tetap penting untuk menganalisis dinamika konflik yang kompleks di sana.
Kronologi Keterlibatan ISIS di Jalur Gaza
Aktivitas ISIS di Jalur Gaza ditandai oleh periode-periode sporadic dan terfragmentasi. Tidak seperti di negara lain, mereka tidak pernah mampu membangun kekuasaan teritorial yang signifikan. Munculnya sel-sel ISIS di Gaza sebagian besar dikaitkan dengan periode setelah 2014, seiring meningkatnya pengaruh ideologi jihadis transnasional. Peristiwa-peristiwa penting meliputi perekrutan anggota melalui media sosial, upaya untuk melakukan serangan skala kecil, dan konflik internal dengan kelompok-kelompok militan lainnya di Gaza.
Namun, detail spesifik mengenai tanggal dan peristiwa seringkali sulit diverifikasi secara independen.
Faktor-Faktor Munculnya ISIS di Jalur Gaza
Beberapa faktor berkontribusi terhadap munculnya sel-sel ISIS di Gaza. Blokade ekonomi yang berkepanjangan, kemiskinan, dan rasa frustrasi terhadap pemerintahan Hamas menciptakan kondisi yang memungkinkan bagi kelompok-kelompok ekstremis untuk merekrut anggota. Pengaruh ideologi jihadis global yang disebarluaskan melalui internet juga berperan penting. Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Hamas, persepsi ketidakmampuan Hamas dalam mengatasi masalah sosial-ekonomi, dan daya tarik ideologi ISIS yang dianggap lebih radikal, juga menjadi faktor pendorong.
Perbedaan Ideologi dan Strategi ISIS dengan Kelompok Militan Lainnya di Gaza, Isis di jalur gaza
ISIS di Gaza, meskipun mengadopsi ideologi serupa dengan kelompok-kelompok jihadis lainnya, memiliki perbedaan strategi dan interpretasi terhadap ajaran Islam. Berbeda dengan Hamas dan Jihad Islam Palestina yang fokus pada pembebasan Palestina dari pendudukan Israel, ISIS lebih menekankan pada pembentukan kekhalifahan global dan menerapkan hukum Syariat secara ketat. Strategi ISIS juga cenderung lebih brutal dan cenderung melakukan serangan terhadap warga sipil, berbeda dengan Hamas dan Jihad Islam Palestina yang lebih fokus pada target militer Israel.
Perbandingan ISIS, Hamas, dan Jihad Islam Palestina
Kelompok | Ideologi | Tujuan | Metode Operasi |
---|---|---|---|
ISIS | Jihadis Salafis, pembentukan kekhalifahan global | Pembentukan kekhalifahan Islam global, penerapan hukum Syariat secara ketat | Serangan teror, kekerasan ekstrem, perekrutan online |
Hamas | Islam Politik, nasionalis Palestina | Pembebasan Palestina, pendirian negara Palestina merdeka | Perlawanan bersenjata, politik, bantuan sosial |
Jihad Islam Palestina | Jihadis Islam, nasionalis Palestina | Pembebasan Palestina, pendirian negara Palestina merdeka | Perlawanan bersenjata, operasi militer |
Struktur Organisasi dan Kepemimpinan ISIS di Jalur Gaza
Struktur organisasi ISIS di Jalur Gaza, jika ada, diperkirakan bersifat seluler dan terdesentralisasi. Kurangnya informasi publik yang terpercaya membuat sulit untuk menggambarkan secara rinci struktur dan kepemimpinan mereka. Mereka kemungkinan beroperasi dalam sel-sel kecil yang terhubung longgar, sehingga sulit dilacak dan dihancurkan oleh otoritas setempat.
Aktivitas dan Operasi ISIS di Jalur Gaza
Kehadiran dan aktivitas ISIS di Jalur Gaza, meskipun relatif terbatas dibandingkan dengan wilayah lain, tetap menjadi perhatian. Kondisi politik dan sosial ekonomi yang kompleks di Gaza, termasuk blokade dan konflik berkepanjangan, menciptakan lingkungan yang rentan terhadap ekstremisme. Meskipun tidak pernah menjadi basis kuat ISIS, kelompok ini telah mencoba berbagai cara untuk membangun pengaruh dan melakukan operasi, dengan tantangan dan kendala yang signifikan.
Operasi Utama ISIS di Jalur Gaza
Operasi ISIS di Jalur Gaza cenderung bersifat skala kecil dan terfragmentasi, lebih fokus pada propaganda dan perekrutan daripada serangan besar-besaran. Aktivitas mereka seringkali berupa penyebaran materi propaganda online, upaya untuk merekrut anggota baru melalui pendekatan individual, dan kadang-kadang aksi kekerasan kecil seperti penyerangan terhadap individu atau simbol yang dianggap musuh.
Dampak Aktivitas ISIS terhadap Penduduk Sipil
Dampak langsung aktivitas ISIS terhadap penduduk sipil di Gaza relatif terbatas, mengingat skala operasi mereka yang kecil. Namun, propaganda dan ideologi ISIS dapat menciptakan ketakutan dan polarisasi di masyarakat. Ancaman kekerasan, meskipun jarang terjadi, dapat mengganggu stabilitas dan menimbulkan kekhawatiran bagi penduduk. Lebih lanjut, pengaruh propaganda ISIS dapat mengalihkan fokus dari isu-isu penting lainnya yang dihadapi warga Gaza, seperti krisis kemanusiaan dan konflik politik.
Metode Perekrutan Anggota Baru
ISIS menggunakan berbagai metode untuk merekrut anggota baru di Gaza, memanfaatkan kondisi sosial-ekonomi yang sulit dan rasa frustrasi di kalangan pemuda. Mereka sering menargetkan individu yang merasa terpinggirkan atau kecewa dengan situasi politik yang ada. Perekrutan seringkali dilakukan secara personal, melalui jaringan hubungan sosial yang sudah ada, dengan memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan propaganda dan menggaet calon anggota.
Strategi Propaganda ISIS di Jalur Gaza
Propaganda ISIS di Gaza berfokus pada narasi keagamaan dan politik yang bertujuan untuk membenarkan kekerasan dan menarik dukungan. Mereka memanfaatkan media sosial dan platform online lainnya untuk menyebarkan pesan-pesan mereka, seringkali dengan menampilkan kekerasan sebagai solusi atas penderitaan yang dialami warga Gaza. Propaganda ini juga menawarkan janji hidup yang lebih baik di bawah pemerintahan ISIS, meskipun realitasnya sangat berbeda.
Ringkasan Metode Perekrutan dan Propaganda ISIS di Jalur Gaza
- Perekrutan melalui pendekatan personal dan jaringan sosial.
- Pemanfaatan media sosial untuk menyebarkan propaganda.
- Menargetkan individu yang merasa terpinggirkan atau kecewa.
- Narasi keagamaan dan politik yang membenarkan kekerasan.
- Menawarkan janji kehidupan yang lebih baik (yang tidak realistis).
- Penyebaran materi propaganda online secara masif.
Tanggapan terhadap ISIS di Jalur Gaza
Keberadaan ISIS di Jalur Gaza, meskipun relatif kecil dibandingkan dengan kehadirannya di wilayah lain, tetap menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak. Hamas, sebagai penguasa de facto Jalur Gaza, dan Otoritas Palestina di Tepi Barat memiliki pendekatan yang berbeda dalam menghadapi ancaman ini, dipengaruhi oleh kompleksitas politik dan keamanan di wilayah tersebut. Peran negara-negara regional dan internasional juga signifikan, baik dalam memberikan dukungan maupun menerapkan strategi penanggulangan yang beragam.
Tanggapan Hamas dan Otoritas Palestina terhadap ISIS
Hamas, yang secara ideologis berakar pada gerakan Islam, telah secara aktif berupaya menekan keberadaan ISIS di Jalur Gaza. Mereka melihat ISIS sebagai ancaman bagi stabilitas dan kekuasaan mereka sendiri. Strategi yang digunakan meliputi penangkapan dan penahanan anggota ISIS, serta upaya pencegahan melalui pengawasan ketat terhadap aktivitas kelompok-kelompok ekstremis. Di sisi lain, Otoritas Palestina di Tepi Barat, yang didukung oleh komunitas internasional, juga menganggap ISIS sebagai ancaman keamanan dan bekerja sama dengan badan-badan keamanan internasional untuk mencegah penyebaran ideologi dan aktivitas kelompok tersebut.
Koordinasi antara Hamas dan Otoritas Palestina dalam hal ini seringkali terbatas karena perbedaan politik dan persaingan kekuasaan.
Peran Negara-negara Regional dan Internasional
Berbagai negara regional dan internasional telah memainkan peran dalam menghadapi ancaman ISIS di Jalur Gaza. Mesir, sebagai negara tetangga, memiliki kepentingan besar dalam menjaga stabilitas di perbatasannya dan telah mengambil langkah-langkah keamanan untuk mencegah infiltrasi dan aktivitas ISIS. Negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, memberikan dukungan finansial dan teknis kepada Otoritas Palestina dalam upaya memerangi ekstremisme.
Namun, keterbatasan akses dan kompleksitas situasi politik di Gaza seringkali menghambat efektivitas upaya internasional tersebut. Dukungan ini seringkali difokuskan pada program deradikalisasi dan peningkatan kapasitas penegakan hukum Palestina.
Strategi Penanggulangan ISIS di Jalur Gaza
“Strategi penanggulangan ISIS di Gaza membutuhkan pendekatan multi-faceted yang melibatkan penegakan hukum, deradikalisasi, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Tantangannya adalah menyeimbangkan keamanan dengan hak asasi manusia.”
(Contoh Kutipan dari analis politik, nama dan sumber harus diverifikasi dan diisi)
Efektivitas strategi-strategi yang digunakan untuk melawan ISIS di Jalur Gaza bervariasi. Keberhasilan dalam mencegah serangan besar skala relatif tinggi, namun tantangan tetap ada dalam mengatasi akar penyebab ekstremisme, seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketidakpuasan politik. Upaya deradikalisasi membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan, dan seringkali hasilnya sulit diukur secara langsung.
Perbandingan Respon terhadap ISIS di Gaza dengan Wilayah Lain
Respon terhadap ISIS di Jalur Gaza berbeda dengan respon di wilayah lain, seperti Irak dan Suriah. Di Gaza, skala dan intensitas konflik jauh lebih rendah. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kendala geografis, kekuatan militer Hamas yang relatif terbatas, dan keterbatasan akses bagi ISIS untuk beroperasi secara luas. Di Irak dan Suriah, ISIS mampu menguasai wilayah yang luas dan membangun pemerintahan sendiri, sementara di Gaza, kehadiran ISIS tetap terbatas dan terfragmentasi.
Perbedaan ini juga tercermin dalam strategi penanggulangan yang diterapkan, dengan penekanan yang lebih besar pada pencegahan dan penindakan di Gaza dibandingkan dengan operasi militer skala besar di Irak dan Suriah.
Dampak ISIS di Jalur Gaza terhadap Stabilitas Regional
Keberadaan ISIS di Jalur Gaza, meskipun skala pengaruhnya relatif kecil dibandingkan dengan wilayah lain, menimbulkan kekhawatiran signifikan terhadap stabilitas regional. Ancaman ini tidak hanya berdampak pada keamanan internal Gaza, tetapi juga berpotensi memperburuk konflik Israel-Palestina dan mengganggu keseimbangan kekuatan di Timur Tengah. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami kompleksitas dampaknya.
Secara umum, pengaruh ISIS di Gaza lebih bersifat simbolis dan propagandis daripada militer yang signifikan. Namun, potensi eskalasi tetap ada, mengingat kondisi sosial-politik yang rapuh di wilayah tersebut. Kehadiran kelompok-kelompok ekstremis, termasuk afiliasi ISIS, dapat memicu kekerasan dan ketidakstabilan, bahkan jika jumlah anggotanya terbatas.
Pengaruh ISIS terhadap Stabilitas Politik dan Keamanan Regional
Keberadaan ISIS di Jalur Gaza, meskipun terbatas, dapat memicu aksi terorisme yang meluas ke negara-negara tetangga. Hal ini dapat memperburuk ketidakstabilan politik dan keamanan di wilayah tersebut. Potensi serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur penting dapat meningkatkan ketegangan antar negara dan mengganggu upaya perdamaian yang sedang berlangsung. Selain itu, kelompok ini bisa memanfaatkan media sosial untuk merekrut anggota baru dan menyebarkan ideologi ekstremisnya, meningkatkan radikalisasi di berbagai negara.
Dampak Potensial ISIS terhadap Konflik Israel-Palestina
ISIS dapat memanfaatkan konflik Israel-Palestina yang sudah ada untuk memperluas pengaruhnya. Kelompok ini bisa melakukan serangan terhadap Israel atau Palestina, memprovokasi eskalasi kekerasan dan mengganggu upaya perdamaian. Kehadiran ISIS juga bisa memperumit negosiasi perdamaian dan memperkuat sentimen anti-Israel di kalangan penduduk Palestina. Kondisi ini berpotensi menghambat proses perdamaian dan memperpanjang siklus kekerasan.
Hubungan ISIS di Jalur Gaza dan Konflik Regional Lainnya
Berikut peta konseptual yang menggambarkan hubungan antara ISIS di Jalur Gaza dan konflik regional lainnya. Peta ini menyederhanakan kompleksitas hubungan tersebut, namun memberikan gambaran umum tentang interkoneksi yang terjadi:
Faktor | Hubungan dengan ISIS di Gaza | Dampak Regional |
---|---|---|
Radikalisasi | Penyebaran ideologi ekstremis melalui media sosial dan perekrutan anggota baru. | Meningkatnya kekerasan di berbagai negara, mengganggu stabilitas regional. |
Konflik Israel-Palestina | Potensi eksploitasi konflik untuk melancarkan serangan dan meningkatkan ketegangan. | Penghambatan proses perdamaian dan eskalasi kekerasan. |
Kompetisi antar kelompok ekstremis | Persaingan dengan kelompok jihad lainnya di Gaza untuk sumber daya dan pengaruh. | Meningkatnya kekerasan internal dan ketidakstabilan di Gaza. |
Intervensi asing | Potensi dukungan atau intervensi dari negara-negara asing yang memiliki kepentingan di wilayah tersebut. | Perburukan konflik dan ketidakstabilan regional. |
Pengaruh ISIS di Gaza terhadap Dinamika Kekuasaan di Timur Tengah
Kehadiran ISIS di Gaza, meskipun kecil, dapat memengaruhi dinamika kekuasaan di Timur Tengah dengan cara yang kompleks. Kelompok ini dapat berupaya untuk membangun jaringan dan aliansi dengan kelompok-kelompok ekstremis lain, sehingga memperkuat kekuatan mereka secara keseluruhan. Keberhasilan atau kegagalan ISIS di Gaza dapat menjadi contoh bagi kelompok-kelompok ekstremis lain, memengaruhi strategi dan taktik mereka. Selain itu, respons dari negara-negara regional dan internasional terhadap ISIS di Gaza dapat memengaruhi keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.
Ancaman ISIS di Jalur Gaza terhadap Keamanan Internasional
Meskipun pengaruh ISIS di Gaza relatif terbatas, potensi ancaman terhadap keamanan internasional tetap ada. Kelompok ini dapat melancarkan serangan terorisme di luar wilayah tersebut, memanfaatkan jaringan globalnya untuk melakukan aksi kekerasan di berbagai negara. Selain itu, keberhasilan ISIS di Gaza dapat menginspirasi kelompok-kelompok ekstremis lain di seluruh dunia, meningkatkan risiko terorisme global. Keberadaan ISIS di Gaza juga dapat memperumit upaya internasional dalam memerangi terorisme.
Proyeksi Ke Depan dan Ancaman yang Berkelanjutan
Meskipun ISIS telah mengalami kemunduran signifikan di berbagai wilayah, potensi kebangkitan kembali, khususnya di daerah yang rawan konflik seperti Jalur Gaza, tetap menjadi ancaman nyata. Analisis proyeksi perkembangan ISIS di masa depan memerlukan pemahaman mendalam terhadap dinamika politik, sosial, dan ekonomi di wilayah tersebut, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengaruh kelompok tersebut.
Faktor-faktor internal dan eksternal berinteraksi secara kompleks untuk membentuk lanskap ancaman. Kondisi ekonomi yang buruk, ketidakpuasan sosial, dan lemahnya penegakan hukum dapat menciptakan ruang bagi kelompok ekstremis untuk merekrut anggota baru dan menyebarkan ideologinya. Sebaliknya, upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat penegakan hukum, dan mempromosikan moderasi dapat mengurangi daya tarik ISIS.
Prediksi Perkembangan Aktivitas ISIS di Jalur Gaza
Prediksi mengenai aktivitas ISIS di Jalur Gaza di masa depan sangat kompleks dan bergantung pada berbagai faktor yang saling terkait. Kemungkinan skenario berkisar dari aktivitas bawah tanah yang terbatas hingga upaya yang lebih terorganisir untuk merebut kekuasaan. Mengingat pengalaman di Irak dan Suriah, ISIS cenderung mengandalkan taktik gerilya dan propaganda online untuk merekrut dan memobilisasi pendukung.
Sebagai contoh, jika kondisi ekonomi di Jalur Gaza terus memburuk dan ketidakpuasan sosial meningkat, potensi perekrutan oleh ISIS dapat meningkat. Sebaliknya, jika terdapat peningkatan stabilitas politik dan ekonomi, serta upaya yang efektif dalam melawan propaganda ISIS, maka pengaruh kelompok tersebut kemungkinan akan berkurang.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengaruh ISIS di Jalur Gaza
Beberapa faktor kunci dapat meningkatkan atau mengurangi pengaruh ISIS di Jalur Gaza. Faktor-faktor ini dapat dikategorikan sebagai faktor internal dan eksternal.
- Faktor Internal: Tingkat kemiskinan, pengangguran, ketidakpuasan terhadap pemerintah, dan lemahnya penegakan hukum di Jalur Gaza dapat menciptakan lingkungan yang subur bagi perekrutan ISIS. Kehadiran kelompok-kelompok militan lainnya juga dapat memengaruhi lanskap keamanan dan membuka peluang bagi ISIS untuk memanfaatkan celah-celah keamanan.
- Faktor Eksternal: Dukungan finansial dan ideologis dari luar negeri, serta tingkat intervensi dari negara-negara regional dan internasional, dapat secara signifikan mempengaruhi aktivitas ISIS. Perkembangan politik di negara-negara tetangga juga dapat berdampak pada stabilitas di Jalur Gaza dan menciptakan peluang bagi kelompok ekstremis.
Strategi Pencegahan Kebangkitan Kembali ISIS di Jalur Gaza
Mencegah kebangkitan kembali ISIS memerlukan pendekatan multi-faceted yang melibatkan berbagai strategi. Strategi ini harus fokus pada penanggulangan akar penyebab radikalisasi, peningkatan kapasitas penegakan hukum, dan promosi moderasi.
- Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi: Program-program yang menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan dapat mengurangi daya tarik ideologi ekstremis.
- Penguatan Penegakan Hukum: Peningkatan kapasitas aparat keamanan dalam mendeteksi dan mencegah aktivitas teroris sangat penting. Hal ini termasuk peningkatan pelatihan, peralatan, dan koordinasi antar lembaga.
- Kontraterorisme: Upaya kontraterorisme yang efektif harus mencakup pencegahan, penindakan, dan rehabilitasi. Hal ini memerlukan kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat sipil, dan negara-negara mitra.
- Promosi Moderasi: Upaya untuk mempromosikan nilai-nilai moderasi dan toleransi dalam masyarakat dapat mengurangi daya tarik ideologi ekstremis.
Tantangan dalam Menghadapi ISIS di Jalur Gaza
Menghadapi ISIS di Jalur Gaza dihadapkan pada sejumlah tantangan signifikan. Kondisi politik dan keamanan yang kompleks, serta keterbatasan sumber daya, membuat upaya kontra-terorisme menjadi lebih sulit.
Tantangan | Penjelasan |
---|---|
Blokade Gaza | Membatasi akses ke bantuan kemanusiaan dan menghambat pembangunan ekonomi, yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap radikalisasi. |
Perpecahan Politik | Memperumit upaya kerjasama dalam memerangi terorisme. |
Kurangnya Sumber Daya | Membatasi kemampuan pemerintah untuk melaksanakan program-program kontra-terorisme yang efektif. |
Propaganda Online | Menyulitkan upaya untuk melawan penyebaran ideologi ekstremis. |
Rekomendasi Kebijakan untuk Mencegah Ekspansi Ideologi ISIS
Rekomendasi kebijakan untuk mencegah ekspansi ideologi ISIS di Jalur Gaza harus fokus pada peningkatan kesejahteraan ekonomi, penguatan pemerintahan yang baik, dan peningkatan kerjasama internasional.
- Investasi dalam Pembangunan Ekonomi: Meningkatkan kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan melalui investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan sektor swasta.
- Reformasi Sektor Keamanan: Membangun kapasitas lembaga penegak hukum untuk memerangi terorisme secara efektif dan menghormati hak asasi manusia.
- Kerjasama Internasional: Meningkatkan kerjasama dengan negara-negara regional dan internasional untuk berbagi informasi intelijen dan mendukung upaya kontra-terorisme.
- Program Deradicalisasi: Mengembangkan program deradicalisasi yang efektif untuk membantu individu yang telah terpapar ideologi ekstremis.
Penutupan Akhir: Isis Di Jalur Gaza
Keberadaan ISIS di Jalur Gaza merupakan ancaman serius yang memerlukan perhatian dan strategi komprehensif. Meskipun pengaruhnya saat ini mungkin terbatas, potensi kebangkitan kembali dan dampaknya terhadap stabilitas regional tidak dapat diabaikan. Pemahaman yang mendalam tentang ideologi, strategi, dan faktor-faktor yang mendukung eksistensi ISIS di Gaza sangat krusial dalam merancang langkah-langkah pencegahan yang efektif. Kerjasama regional dan internasional, serta pendekatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan akar masalah, menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini.